Sembari mendinginkan suhu, minumlah air putih. Tapi apabila tanda dan gejala menyebabkan muntah hingga penurunan konsentrasi maka harus segera ke pelayanan kesehatan terdekat untuk diberikan infus.
Ada beberapa pencegahan agar tidak terjadi heatstroke. Pertama, cukupi kebutuhan cairan tubuh. Jika sedang beraktivitas di luar maka selalu bawa air putih.
“Kalau cuaca ekstrim, cairan tubuh kita mudah menguap dan kita bisa merasa tidak haus lalu terjadi heatstroke. Jangan sampai menunggu haus baru minum,” ungkap staf pengajar Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR.
Kedua, hindari berolahraga pada kondisi cuaca sangat panas. Saat olahraga penguapan cairan tubuh terjadi, bila bersamaan dengan cuaca ekstrim maka akan menjadikan penguapan cairan tubuh lebih besar.
“Pilih waktu olahraga yang cuacanya mendukung, jangan lupa bawa air putih juga untuk minum,” jelasnya.
Baca juga: Gejala DBD pada Anak dan Bedanya dengan Flu, Ini Penjelasan Pakar
Machin turut menegaskan bahwa tidak ada ukuran pasti cairan yang tubuh butuhkan pada kondisi cuaca ekstrim, namun butuh cairan yang lebih banyak.
Bila seseorang menderita penyakit yang membutuhkan pembatasan asupan cairan, sebaiknya membatasi aktifitas di luar ruangan pada saat cuaca ekstrim.
Ia berpesan untuk menambah asupan cairan yang masuk dalam tubuh saat cuaca ekstrim.
“Minumlah air lebih banyak dari biasanya. Misal biasa minum 8 gelas sehari bisa menambah 10 gelas atau lebih tergantung cuaca,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya