KOMPAS.com - Seseorang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas tentu membuat rasa percaya diri menurun. Karena itu, harus bisa menjaga berat badan ideal.
Sebab jika dibiarkan lama bisa mengganggu kesehatan. Atau ada dampak negatif jika memiliki berat badan yang berlebihan.
Terkait hal itu, dosen dari Departemen Keilmuan Anatomi Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) Dr. dr. Rita Rosita, M.Kes., memberikan penjelasan.
Menurut Rita, seseorang dapat dikatakan mengalami obesitas bila memiliki indeks massa tubuh (IMT) >=25. Menghitung IMT adalah dengan membagi berat badan dengan tinggi badan pangkat dua (BB/TB2).
Baca juga: 5 Tips Mengatasi Obesitas ala Dosen FK UB
"Penyebab utama obesitas adalah gaya hidup konsumsi tinggi kalori dan sedentary life," ujarnya, dilansir dari laman UB.
Adapun faktor-faktor pemicu obesitas diantaranya genetik atau keturunan, ketidakseimbangan hormon, psikologis, dan penggunaan obat-obatan tertentu.
Dikatakan, obesitas dapat terjadi melalui dua cara, yaitu:
1. Konsumsi makanan padat energi atau tinggi kalori yang disertai kurangnya aktivitas fisik (energy balance model).
2. Respon hormon dan metabolisme terhadap makanan jenis tertentu dan tidak hanya mempertimbangkan kandungan kalorinya saja (carbohydrate-insulin model).
Namun pada dasarnya konsumsi makanan adalah proses metabolisme yang sangat tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi, saat memakannya, dan jumlah kalori yang dikonsumsi.
Baca juga: 10 Tips Hidup Sehat dari Ners Unair
Dari 3 jenis makronutrien yang dikonsumsi (karbohidrat, protein, dan lemak), maka karbohidrat dapat segera menstimulasi pengeluaran insulin dan memicu pembentukan lemak.
"Sehingga kurang tepat jika dikatakan bahwa penyebab obesitas hanya karena konsumsi lemak," ucapnya.
Sedangkan peningkatan jaringan lemak tubuh yang ikut menghasilkan berbagai hormon seperti leptin, adiponectin, dan mediator inflamasi.
Dimana pada akhirnya aktivitas senyawa-senyawa tersebut dapat memicu berbagai penyakit yang menyertai obesitas seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, kanker, dan lain-lain.
Bagi yang mengalami obesitas, maka bisa melakukan hal-hal berikut: