KOMPAS.com - Divisi Kemuslimahan Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKMKI) Universitas Airlangga (Unair) menggelar kajian kemuslimahan Maskara secara daring, Minggu (23/7/2023).
Dalam kajian yang menghadirkan Ustadzah Melliana Octavia sebagai pemateri tersebut dibahas mengenai ciri, dampak dan cara mengobati trauma.
Menurut Melliana, trauma adalah kondisi yang timbul sebagai akibat dari pengalaman atau peristiwa buruk yang dialami oleh seseorang, seperti kecelakaan, korban kekerasan fisik, atau bencana alam.
Kondisi ini dapat memengaruhi mental dan emosi seseorang, terutama saat mengingat peristiwa buruk tersebut.
Baca juga: Begini Cara Mahasiswa KKN IPB Deteksi Stunting
"Trauma ini sebenarnya adalah bentuk perlindungan diri yang muncul secara alami dan gak bisa kita kontrol," ujarnya, dilansir dari laman Unair.
Adapun ciri seseorang yang mengalami trauma yaitu terjadi perubahan emosi dan perilaku secara cepat. Kemudian, ada tindakan yang tidak dapat terkontrol dengan baik.
Dikatakan, seseorang harus memahami definisi trauma secara baik, apakah benar ia mengalami trauma atau tidak.
Ia menjelaskan adanya dampak yang serius dari trauma yang membuat seseorang mengalami penderitaan fisik, emosional, hubungan, finansial, hingga spiritual.
Jika trauma tidak bisa diselesaikan maka ada dampak terparah jika sudah sampai ke spiritual seperti ingin mengakhiri hidup.
Baca juga: 4 Kelebihan Kuliah Online, Calon Mahasiswa Harus Paham
Ia menjelaskan, seseorang yang mengabaikan trauma akan memiliki kendali diri yang minim. Ia dapat melukai orang lain, memiliki emotional bagage negatif yang suatu saat dapat meledak, serta efek berantai dalam pola asuh anak.
Kemudian, dampak untuk seseorang yang mengatasi trauma dengan baik akan sangat berbeda.
Mereka memiki kendali diri yang baik, dapat membebaskan diri dari emosi negatif, serta selalu menginginkan bertumbuh dan melihat hal dari sisi positif.
Untuk cara mengobati atau mengatasi trauma ada tiga, yakni:
1. Menyadari dan menerima segala takdir yang telah Allah berikan.
2. Jadikan trauma sebagai momen bertumbuh yang darinya kita dapat mengambil hikmah.
3. Terapi mental dengan melibatkan Allah dalam setiap langkah dzikir sepanjang waktu.
Selain itu, trauma adalah ujian dan dari hal itulah yang menjadikan seseorang kuat.
Baca juga: 5 Tips Persiapan Kuliah bagi Mahasiswa Baru
"Ujian dapat membuat kita semakin kuat iman. Ingatlah ketika kita menerima dengan baik maka akan ada sesuatu yang indah setelah suatu hal berat terjadi pada diri kita," jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.