KOMPAS.com - Menjaga kesehatan penting dilakukan oleh siapa saja. Terlebih harus bisa terhindar dari segala macam penyakit berbahaya.
Terkait penyakit kanker, Klinik Pratama Universitas Syiah Kuala (USK) memberikan edukasi kesehatan terkait cara mendeteksi secara dini kanker nasofaring dan bagaimana cara pencegahannya.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kanker Kepala Leher Sedunia yang jatuh setiap 27 Juli.
Kegiatan yang mengangkat tema 'Waspada dan Kenali Kanker Nasofaring Sejak Dini' ini dilaksanakan dalam bentuk Live Instagram pada akun resmi Klinik Pratama USK.
Baca juga: Dosen UMY: Retinoblastoma, Kanker Mata Terbanyak pada Anak
Adapun kegiatan itu menghadirkan narasumber Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher dr. Riska Handriani, Sp.THT-BKL.
Menurut dr. Riska, kanker nasofaring adalah suatu keganasan yang letaknya di belakang hidung.
Kanker Nasofaring merupakan keganasan pertama pada THT-KL di Indonesia dan peringkat ketiga dari keganasan dari penyakit kanker lainnya di Indonesia.
Ia menjelaskan, angka kejadian Kanker Nasofaring lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan, dan lebih berisiko terjadi pada usia di atas 40-50 tahun.
Namun saat ini perlu diwaspadai karena sudah banyak ditemukan pada anak-anak dan dewasa muda.
Faktor risiko yang menyebabkan terjadinya Kanker Nasofaring yaitu:
Baca juga: Dokter UGM: Vaksin HPV Bisa Cegah Kanker Serviks
Sedangkan untuk gejala awal kanker nasofaring ialah:
Untuk pencegahan dari Kanker Nasofaring yaitu dengan cara:
Sementara pengobatan dari Kanker Nasofaring terdiri dari Operasi, Radioterapi dan Kemoterapi.
Namun operasi jarang dilakukan karena mengingat letak dari kanker nasofaring yang tersembunyi di belakang hidung dan dekat dengan batang otak.
Maka dari itu jarang diterapkan karena sangat berisiko dan terapi pilihan pertama yaitu radioterapi dengan menggunakan sinar.
Angka kesembuhan pada Kanker Nasofaring sangat tinggi jika terdeteksi lebih dini dan langsung menjalani pengobatan.
Baca juga: Ini Gejala Kanker Payudara dan Faktor Risikonya dari Dokter RS UNS
Meski demikian, yang terpenting jika sudah mengalami gejala di atas maka langsung kunjungi dokter ahli untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.