Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bapak Pramuka Indonesia, Profil dan Sejarahnya

Kompas.com - 14/08/2023, 12:37 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap 14 Agustus, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pramuka. Tetapi tahukah kamu, bahwa ada sosok Bapak Pramuka Indonesia.

Bapak Pramuka Indonesia adalah seorang Sultan dari Yogyakarta, yakni Sri Sultan Hamengkubuwono IX atau pada masa mudanya memiliki nama GRM Dorojatun. Sementara Bapak Pramuka Sedunia ialah Robert Baden Powell.

Sejak muda, Sri Sultan Hamengkubuwono IX sudah aktif dalam organisasi pendidikan kepanduan. Menjelang tahun 1960-an, ia menjadi Pandu Agung (Pemimpin Kepanduan).

Dilansir dari laman Pramuka Universitas Ahmad Dahlan, awal mula berdirinya Pramuka adalah saat Presiden RI pertama Soekarno, berulang kali berkonsultasi dengan Sri Sultan mengenai penyatuan organisasi kepanduan, pendirian gerakan pramuka, dan pengembangannya.

Baca juga: Sejarah Hari Pramuka, Ditandai Peristiwa Mapinas 14 Agustus 1961

Pada 9 Maret 1961, dibentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka oleh Presiden Soekarno. Panitia ini terdiri dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, dan Achmadi. Keempat orang inilah yang mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dan terbitnya Keputusan Presiden RI No. 238 Tahun 1961.

Berbagai gerakan kepanduan yang ada di Indonesia akhirnya melebur menjadi satu dalam organisasi Pramuka.

Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada khalayak pada tanggal 14 Agustus 1961 sesaat setelah Presiden Republik Indonesia menganugerahkan Panji Gerakan Pramuka dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961.

Pramuka diambil dari kata Poromuko, yang berarti prajurit yang terdepan dalam suatu peperangan. 

Pramuka sendiri melekat pada singkatan “Praja Muda Karana” yang berarti jiwa muda yang suka berkarya.

Baca juga: Menguak Kebenaran Sejarah G-30-S dari 4 Buku

Sementara itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX pun ditunjuk sebagai Ketua Kwarnas dan Wakil Ketua I Mapinas. Sebab Ketua Mapinas adalah Presiden RI Soekarno.

Ia menjabat selama 13 tahun atau empat periode berturut. Yaitu sejak 1961-1963, 1963-1967, 1967-1970, dan 1970-1974.

Bahkan ketika bergabung di Pramuka, ia terkenal suka memasak dan sempat memasak nasi goreng di acara jambore dunia ke-13 di Shizuoka, Jepang, Agustus 1971.

Sultan Hamengkubuwono yang juga mantan wakil presiden ini juga suka menggalang dana untuk keberlangsungan Pramuka.

Menyumbang mobil pribadi untuk Pramuka

Dilansir dari laman Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Karangasem, pada bulan September 1974, sultan menggalang dana dari kalangan pengusaha untuk membantu pendidikan yang dilakukan Pramuka.

Saat itu Sultan juga menyerahkan satu unit mobil sedan Holden Statesman tahun 1974 untuk dilelang dan hasilnya dimasukkan ke panitia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau