Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UMM: Ini Alasan Gaji Fresh Graduate Cepat Habis

Kompas.com - 19/08/2023, 11:19 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Saat menerima gaji, terkadang uang akan cepat habis. Biasanya hal ini dialami oleh para lulusan baru (fresh graduate) yang baru mendapatkan pekerjaan.

Tanpa pikir panjang, gaji akan dibelanjakan sesuai keinginan. Padahal bukan menjadi kebutuhan. Imbasnya uang akan cepat habis.

Bahkan ada yang mengedepankan gengsi atau hanya sekedar ikut-ikutan teman saja. Tentu hal ini tidak baik untuk dilakukan.

Terkait hal itu, dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Kenny Roz, S.Kom., MM., memberikan pendapatnya.

Baca juga: Dosen UMM Beberkan Pentingnya Ikut Asuransi

Menurutnya, salah satu kesalahan keuangan yang umum dilakukan anak-anak muda adalah mengesampingkan perencanaan anggaran.

"Banyak dari mereka yang beralasan terlalu sibuk dengan aktivitas sehari-hari. Ada juga yang menganggap perencanaan anggaran tidak memberikan efek apa-apa dan lain sebagainya," ujarnya, dilansir dari laman UMM, Selasa (15/8/2023).

Padahal, ini menjadi langkah efektif untuk memetakan pendapatan yang sudah didapat. Mana yang bisa dibelanjakan dan mana yang bisa ditabung.

Untuk itu, rencana anggaran merupakan alat yang kuat dalam mengelola keuangan. Tetapi, sayang banyak dari mereka hanya mengandalkan intuisi atau perkiraan kasar tanpa benar-benar merinci pengeluarannya.

Sehingga mereka merasa kesulitan bahkan jauh sebelum hari gajian tiba. Karena uang sudah habis dibelanjakan.

Baca juga: Permen Antidiabetes, Inovasi Mahasiswa UMM

"Siapa saja, terutama anak muda harus mulai dengan mencatat setiap keluar masuknya uang. Kemudian mengkategorikannya secara akurat. Langkah ini dapat membantu untuk mengidentifikasi mana pengeluaran yang tidak perlu," jelasnya.

Tak hanya itu saja, Kenny juga menjelaskan bahwa adopsi gaya hidup yang tidak sesuai dengan kapasitas finansial adalah salah satu kesalahan.

Hanya karena teman-teman atau lingkungan media sosial menunjukkan gaya hidup tertentu, bukan berarti kita harus mengejar hal yang sama tanpa mempertimbangkan dampak keuangan jangka panjang.

Namun fenomena sebaliknya terjadi. Anak-anak muda mudah termakan gengsi dan akhirnya memaksakan diri untuk membeli barang-barang branded atau makanan fancy yang sebenarnya bukan kebutuhan penting.

Maka dari itu, dalam tatanan solusi edukasi keuangan menjadi hal yang paling penting terutama bagi generasi muda. Peran lembaga pendidikan sangat strategis untuk bisa meningkatkan kesadaran.

Selain itu, anak-anak muda memang seharusnya aktif mencari tahu bagaimana mengelola keuangan dengan benar dan sesuai.

Baca juga: Sabun Tangan Inovasi Mahasiswa UMM dari Bahan Daun Jambu Air

"Sayangnya, hari ini banyak anak muda yang belajarnya trial and error. Sehingga tidak jarang mereka rugi dan kehilangan banyak uang dari pendapatan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com