Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Cara Mencegah Stroke dari Dosen FK UMM

Kompas.com - 24/07/2023, 17:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Masyarakat di Indonesia banyak yang mengalami stroke. Penyebabnya tentu ada banyak, seperti karena tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Ada pula karena diabetes serta kolesterol yang tinggi. Bisa pula seseorang mengalami stroke lantaran pola hidup yang tidak sehat.

Menurut Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dr. Annisa Nurul Arofah, Sp.S, M.Biomed., stroke dikategorikan dua kelompok.

Yakni stroke penyumbatan dan stroke perdarahan. Stroke penyumbatan terjadi jika pada pembuluh darah di otak kita tersumbat oleh penebalan dinding pembuluh darah akibat kerak lemak. Sementara stroke perdarahan jika terjadi pecahnya pembuluh darah otak.

Baca juga: Cek 3 Penyebab Stroke di Usia Muda, Kata Dosen UM Surabaya

"Baik stroke penyumbatan maupun perdarahan ini sama-sama mengakibatkan otak tidak mendapatkan suplai makanan dan oksigen kemudian menyebabkan adanya gangguan fungsi," ujarnya, dilansir dari laman UMM, Jumat (21/7/2023).

Gejala stroke

Ia menjelaskan mengenai gejala yang harus diwaspadai pada serangan stroke antara lain jika pasien mengeluhkan gangguan keseimbangan secara mendadak atau gangguan penglihatan.

Begitupun dengan wajah yang tidak simetris satu sisi, atau muncul kelemahan pada satu sisi tubuh. Hal tersebut merupakan tanda bahaya yang menyebabkan pasien harus segera ditangani.

Tak hanya itu saja, kini stroke bisa menyerang siapa saja tidak terkecuali kalangan anak muda. Apalagi banyak pola hidup kurang sehat yang dijalani anak-anak muda sekarang.

Pada perempuan, terutama yang bisa mengalami stroke akibat alat kontrasepsi (KB) yang mengandung hormon dengan disertai faktor resiko lain, seperti adanya obesitas, peningkatan kolesterol, atau diabetes. Merokok juga merupakan salah satu dari faktor resiko terjadinya stroke.

Annisa menjelaskan, ada dua jenis faktor risiko, yaitu risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan yang dapat dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain ras, usia, dan jenis kelamin.

Baca juga: Dosen Unair Beberkan Gejala dan Jenis Penyakit Stroke

1. Ras Asia memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena serangan stroke dibandingkan dengan ras Eropa.

2. Semakin bertambahnya usia maka semakin tinggi pula risiko terjadinya stroke.

Wanita usia subur memiliki hormon yang melindungi dari stroke. "Jadi ketika sudah menopause, risikonya lebih tinggi mengalami stroke," katanya.

3. Laki-laki lebih banyak mengalami stroke yang tipe perdarahan. Lalu untuk faktor yang bisa dimodifikasi atau bisa dijaga yaitu dengan mengatur pola hidup. Seperti menjaga diri agar tidak hipertensi, diabetes, kolesterol yang tinggi, obesitas, merokok, dan konsumsi minuman keras.

Cara mencegah stroke

Maka dari itu, ada beberapa cara atau langkah untuk mencegah stroke, yakni:

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com