Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menjadi Orang Sukses ala Guru Besar Unimed

Kompas.com - 24/08/2023, 12:20 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Senat yang juga Guru Besar Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., membagikan tips menjadi orang sukses.

Hal itu ia sampaikan dalam Orasi Ilmiah pada Wisuda Unimed Periode Agustus 2023 di Gedung Serbaguna Unimed, Rabu (23/8/2023).

Menurutnya, peran paling utama itu berasal dari orangtua yang harus memberikan dorongan, semangat, dan pendampingan para anaknya untuk menjadi orang sukses.

"Tak ada yang lebih berharaga daripada orangtua, berikan baktimu dan hormat yang setinggi-tingginya kepada mereka," pesan dia, seperti dilansir dari laman Unimed.

Baca juga: Pelatihan dari Dosen Unimed: Peternak Harus Paham Nutrisi Pakan Alami

Manusia harus punya pola pikir growth mindset

Prof. Syawal Gultom mengatakan, seperti rumus yang diberikan oleh Carol S. Dweck (seorang Profesor Psikologi Lewis dan Virginia Eaton di Universitas Stanford).

Dweck dikenal karena karyanya tentang sifat psikologis pola pikir pertumbuhan. Dia mengelompokkan manusia cuma dua, nomor satu adalah mereka-mereka yang fixed mindset dan yang kedua yang growth mindset.

Fixed mindset adalah pola pikir seseorang yang meyakini bahwa apa yang dianutnya adalah yang paling benar. Ia cenderung menghindari tantangan-tantangan dan fokus berlebihan pada sesuatu yang sudah diketahuinya saja.

Sementara Growth mindset adalah pola pikir seseorang yang percaya bahwa kecerdasan dapat dikembangan. Ia akan punya keinginan untuk memperbaiki diri. Jika diberikan tantangan, ia akan coba melaluinya dengan penuh keyakinan.

Maka dari itu, Carol S. Dweck juga membuat kesimpulan bahwa capaian potensi seseorang bukanlah dari kemampuan tetapi dari cara pandang akan kemampuan tersebut dan kepercayaan bahwa sesuatu dapat dikembangkan.

Baca juga: Terapkan Iptek, Dosen Unimed Olah Limbah Perikanan Jadi Pakan Ternak

"Bagi golongan manusia yang fixed mindset, dia begitu disuruh bekerja dia langsung hitung harusnya dapat penghasilan sekian dong itu Fixed mindset," terangnya.

Tetapi orang yang growth mindset dia tidak peduli hasil yang ia dapat berapa, Dia lebih peduli dengan proses, maka dia berpikir jika ada orang yang IP-nya tinggi dia pasti belajarnya bagus, itu growth mindset.

Jika ada orang yang sukses dia pasti cara bekerjanya juga baik. Pada growth mindset yang selalu pikirannya positif yang selalu menganggap kalau orang berhasil itu ada hubungannya dengan usaha.

Harus terus belajar dan membaca

Dijelaskan bahwa Tuhan meletakkan rezeki itu di belajar. Seberapa tangguhnya untuk belajar itulah rezekinya. Atau 85 persen orang sukses miliarder itu adalah generasi pertama bukan turunan, bukan juga mendapat harta warisan 85 presen.

"Silahkan di riset, hanya 15 persen orang kaya itu sukses karena mendapat warisan dari orangtua. Tapi kita sekarang ditanya apa yang membuat Anda sukses? Jawabnya membaca," katanya.

"Oleh karena itu, sekarang kita menjadi tahu betul antara learning and learning and learning. Jadi apa yang diperoleh itu tergantung bagaimana Anda belajar. Itu poin penting, yang saya sampaikan," imbuh Prof. Syawal Gultom.

Tak hanya itu saja, Guru Besar Unimed tersebut juga mengungkapkan bahwa banyak orang yang takut gagal. Hal itu biasanya karena orang itu takut mencoba dan tidak punya skill.

Bahkan sekarang yang juga penting ialah seseorang menguasai teknologi. Ketika melamar pekerjaan, terkadang tidak ditanya lulusan jurusan apa.

Pada kesempatan itu, Prof. Syawal Gultom menjelaskan bahwa tantangan terbesar 90 persen atau 9 dari 10 tantangan itu dalam diri bukan di luar dalam diri.

"Cuma satu persen saja berada di luar, peluang itu berasal dari dalam diri kalian. Apa hambatannya? Susah sekali untuk menjadi pembelajar," imbuhnya.

Adapun warisan termahal menjadi lulusan perguruan tinggi ini adalah menjadi pembelajar yang tangguh. Kenapa susah?

Yang Pertama tidak menguasai IT, dan yang kedua tidak menguasai bahasa Inggris. Akan tetapi kedua tantangan ini bisa terjawab jika kita memiliki growth mindset dan mindset yang terbuka Open hard Open Will and open mind.

Baca juga: 3 Tips Sukses Jadi Pebisnis Kopi, Info Ditjen Vokasi

Modalnya seperti itu jadi mengubah diri, itulah usaha 90 persen ada pada diri kita mengubah diri kita.

"Sekarang saya harus berubah karena saya sudah sarjana, saya harus belajar ulang bukan saya sudah tamat S1, S2, atau S3. Bayangkan kalau kita yang lulusan S1 tidak belajar sepanjang hayat (seorang pembelajar), itu menghambat semua," tandas Prof. Syawal Gultom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com