Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2023, 15:07 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Motivasi yang kuat bisa membuat kamu bisa melakukan hal apa saja. Seperti yang dialami Etik Nur Khasanah siswi MAN 2 Ponorogo, Jawa Timur.

Meski berasal dari keluarga sederhana, tak menyurutkan semangat Etik untuk terus berprestasi dan mengasah keterampilannya. Ayahnya, Sukarman merupakan seorang petani, sedangkan ibunya, Siti Mahmudah merupakan seorang ibu rumah tangga.

Bahkan berkat kemampuannya di bidang penulisan esai, Etik diterima di 6 universitas luar negeri sekaligus mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju (BIM).

Anak petani yang diterima di 6 kampus luar negeri

Setelah mendaftar ke banyak universitas yang diimpikan, Etik pun berhasil lolos di enam universitas terkenal di luar negeri.

Baca juga: Cerita Alqe, Awardee Beasiswa Indonesia Maju Raih Pendanaan Rp 4 Miliar

Yaitu National Taiwan University di jurusan Bachelor of Economics, Wageningen University Belanda di jurusan Bachelor Science in Tourism, The University of Western Australia di jurusan Bachelor of Arts, University of Toronto Mississauga Kanada di jurusan Studies in Social Science, Monash University Australia di jurusan Bachelor of Arts dan McMaster University Canada di jurusan MELD Humanities 1 and Social Science.

Pencapaian ini tentu menjadi kabar bahagia bagi Etik dan orang terdekatnya. Saat ini Etik telah berangkat menuju kampus pilihannya, National Taiwan University di jurusan Bachelor of Economics. Ia sangat bahagia bisa masuk ke jurusan yang sangat disukai sejak lama yaitu ekonomi.

"Alasanku untuk kuliah di luar negeri, aku ingin banyak belajar tentang kebijakan ekonomi asia langsung dari tempatnya, karena sebelumnya aku juga banyak baca penelitian dari profesor di universitas tersebut tentang ekonomi asia," terang Etik seperti dikutip dari laman Puspresnas, Senin (28/8/2023).

Prestasi Etik bisa mendapatkan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dan diterima di 6 kampus luar negeri tentunya tidak diperoleh tanpa tekad kuat.

Baca juga: Pembelajaran SD di Korea Selatan: Hanya Ada 4 Mapel, Tidak Ada PR

Punya cita-cita sekolah di luar negeri

Motivasi tinggi untuk sekolah di luar negeri mulai ada sejak Etik duduk di bangku SMP. Kala itu, Etik melihat acara yang dilaksanakan oleh Ruang Guru, perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan.

Ia melihat sosok Belva Devara, CEO dari Ruang Guru yang menceritakan pengalamannya saat berkuliah di luar negeri.

Halaman Selanjutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com