KOMPAS.COM - Salah jurusan bisa dialami oleh mahasiswa. Biasanya mahasiswa tingkat akhir baru menyadari salah jurusan ketika dihadapkan dengan pilihan pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan.
Banyak mahasiswa yang merasa salah jurusan ketika ingin melamar pekerjaan, mereka merasa bukan ini pekerjaan impian mereka. Pengalaman tersebut juga dialami oleh Ernest Prakasa.
“Saya dulu kuliah hubungan internasional dan sepertinya dipersiapkan untuk mereka yang ingin menjadi diplomat. Tapi, untuk yang enggak berhasil menjadi diplomat ya agak kemana-mana kerjanya. Jadi, karena saya juga suka komedi akhirnya saya ikut stand up comedy kompas tv,” ujarnya di sesi talkshow Ngobrol Ngegas Pasti Nampol (Gaspol) yang digelar Kompas.com di Serambi Salihara pada Minggu (27/8/2023).
Baca juga: Lulusan Sarjana Banyak Menganggur karena Salah Jurusan, Ini 4 Tipsnya
Ernest menuturkan hampir semua mahasiswa mengalami kebimbangan dalam mencari pekerjaan setelah lulus kuliah, kecuali orang tersebut berkuliah di jurusan yang spesifik seperti kedokteran gigi.
Selain itu, dia juga menambahkan sebaiknya setiap individu mencari hal-hal apa yang digemari dan bisa dikembangkan untuk menjadi modal mencari pekerjaan.
Sedangkan, Andhika Sudarman selaku pendiri platform edutech SejutaCita juga ikut memberikan pendapatnya perihal salah jurusan ini.
Andhika menuturkan kuliah di tempat ternama akan membuat kita memperoleh banyak relasi dan kebangaan tersendiri karena orang-orang disekitar kita akan mengapresiasi itu. Misalnya, iya stanford bagus cuma belum tentu pas ngobrol sama orang lain orang itu tau stanford.
“Kuliah itu penting tapi banyak orang yang nggak tau mau ambil jurusan apa dan mengutamakan nama besar kampus,” ujarnya.
Karena mengutamakan nama kampus yang membuat banyak mahasiswa asal-asalan dalam memilih jurusan. Padahal, jurusan saat kuliah seharusnya bisa menjadi prospek karir kedepannya.
Narasumber lain yakni Prof. Nizam mengatakan hidup itu adalah pilihan, tetapi jika mahasiswa sudah terlanjur kuliah salah jurusan masih bisa diperbaiki. Sebab, dinas pendidikan telah merancang program-program bagi mahasiswa untuk bisa mencari jati diri dan pekerjaan apa yang sesungguhnya mereka inginkan
Baca juga: Efektivitas Magang Merdeka di Mata Mahasiswa
“Kehidupan setelah kuliah sudah pasti mencari kerja, tetapi bagaimana mendapatkan pekerjaan jika mahasiswa saat kuliah hanya mengutamakan nama besar kampusnya. Maka, kami menggagas program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk mencari tahu apa pekerjaan cocok dengan mahasiswa,” ujar Nizam.
Nizam mengatakan mahasiswa yang pernah mengikuti program magang merdeka lebih cepat terserap di dunia kerja dan ada pula yang merintis startup. Hal ini menunjukkan banyak manfaat yang dirasakan mahasiswa dan berbuah manis.
Ia juga menambahkan, jangan takut memilih karena jika kamu dapat memilih sesuatu yang tepat dan sesuai dirimu maka akan membawa kamu pada pintu rezeki.
Sebagai mahasiswa, kita semua dituntut untuk menjadi aktif dan tidak terus-menerus pasrah dengan keadaan karena sudah salah jurusan. Mahasiswa memiliki peluang dengan mencari magang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.
“Kuliah sambil kerja atau magang itu aku recomended buat mahasiswa. Magang yang dicari itu bukan gaji tapi pengalaman. Dengan magang, temen-temen bisa merasakan secara langsung bagaimana dunia kerja dan bisa menyerap semua ilmu yang diajarkan,” kata Ernest.
Baca juga: Beasiswa S2-S3 ke Singapura 2024 Tanpa Batas Usia, Uang Saku Rp 24 Juta Per Bulan