KOMPAS.com - Globalisasi dan kemajuan teknologi telah membuka pintu bagi mahasiswa dan profesional untuk mengeksplorasi pendidikan dan pelatihan di berbagai belahan dunia.
Terlebih lagi, saat ini banyak lembaga yang menyediakan beasiswa sehingga peluang untuk belajar ke luar negeri semakin besar.
Selain beasiswa studi, ada beasiswa kursus singkat (short course) yang juga bisa kamu coba. Beasiswa ini memiliki rentang waktu yang lebih singkat, seringkali beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Dengan beasiswa ini, peserta bisa mendapatkan paparan mendalam terhadap topik spesifik yang relevan dengan minat atau bidang studi/kerja.
Baca juga: Beasiswa Kursus Bahasa Mandarin 2023, Uang Saku Rp 12 Juta Per Bulan
Selain waktu yang lebih singkat, beasiswa short course juga cenderung lebih terjangkau dalam hal biaya hidup dan pendidikan, sehingga cocok untuk kamu yang ingin mencoba pengalaman belajar ke luar negeri sambil menjelajahi budaya dan wisatanya.
Dikutip dari Konsultan Beasiswa Kobi Education, ada 3 rekomendasi beasiswa short course ke luar negeri yang belum banyak diketahui mahasiswa atau profesional padahal memiliki banyak manfaat.
Program beasiswa ini diberikan oleh Pemerintah Selandia Baru bagi warga negara ASEAN dan Timor-Leste untuk mengikuti kursus pelatihan profesional singkat di Selandia Baru.
Para profesional dari negara-negara ASEAN dan Timor-Leste yang memenuhi syarat dapat mengajukan permohonan beasiswa untuk mengikuti kursus pelatihan profesional singkat dalam tema dan sektor berikut:
Baca juga: Kisah Arum, Guru PAUD yang Raih Beasiswa S2, Lulus dengan IPK 4,00
Program ini berlangsung selama dua hingga empat minggu. Cakupan beasiswa ini meliputi:
Untuk informasi lebih lanjut tentang beasiswa ini dapat dilihat pada laman https://www.nzscholarships.govt.nz/en/types-of-new-zealand-scholarships/new-zealand-short-term-training-scholarships-for-citizens-of-asean-and-timor-leste/
Program yang disponsori oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat ini memberi kesempatan kepada profesional berusia 22-35 tahun dari wilayah Asia Tenggara untuk menjalani periode lima hingga enam minggu di Amerika Serikat.
Program ini bertujuan memberikan pengalaman fellowship yang berhubungan dengan bidang profesional di berbagai organisasi, baik dari sektor nirlaba, publik, maupun swasta.
Rancangan program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperkuat kualitas kepemimpinan, dan mengasah keterampilan profesional para peserta, sekaligus membentuk kerjasama yang berkelanjutan antara pemimpin masa depan dari Asia Tenggara dan Amerika Serikat.
Baca juga: 7 Tips Menulis Personal Statement untuk Daftar Beasiswa S2
Peserta dapat memilih Pengelolaan YSEALI PFP didasarkan pada empat tema pelatihan, yaitu:
Cakupan beasiswa ini, antara lain:
Informasi selengkapnya dapat dilihat pada laman https://www.ysealipfp.org/
Beasiswa ini merupakan inisiasi kerjasama dari ZUW (The University of Bern) di Swiss, CEval di Jerman, dan IEG dari Bank Dunia. Dengan beasiswa ini kamu berkesempatan untuk mengikuti sesi pelatihan selama 2 minggu di University of Bern, Swiss.
IPDET merupakan program pelatihan eksekutif dengan tujuan membekali para pengambil keputusan, manajer, praktis, anggota dewan, anggota VOPEs, mahasiswa, dan aktivis untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan profesional di bidang evaluasi pembangunan.\
Baca juga: Beasiswa S2-S3 Gates Cambridge 2024 Segera Dibuka, Tunjangan Rp 389 Juta
Program ini menyediakan modul pelatihan yang mencakup topik, seperti metodologi evaluasi, analisis kebijakan, manajemen evaluasi, dan lain sebagainya. Selain itu, program ini menawarkan manfaat beasiswa yang mencakup:
Bagi kamu yang tertarik untuk mengikuti beasiswa ini, informasi selengkapnya dapat diakses melalui laman https://ipdet.org/
Itulah 3 rekomendasi beasiswa short course yang belum banyak diketahui. Dengan mengetahui pilihan-pilihan ini, baik mahasiswa maupun profesional dapat meningkatkan peluangnya untuk mendapatkan pengalaman studi di luar negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.