KOMPAS.com - Mahasiswa zaman sekarang dituntut untuk aktif dan ikut kegiatan yang bermanfaat. Apalagi dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Meski demikian, masih ada sebutan mahasiswa kupu-kupu atau mahasiswa kura-kura. Sebenarnya sebutan itu punya kelebihan masing-masing.
Dr. Retno Tri Hariastuti, M.Pd., Kons., dosen sekaligus konselor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), memberi penjelasan.
Menurutnya, ada berbagai tipe pengembangan diri mahasiswa dan itu memiliki kelebihannya masing-masing.
Baca juga: Mahasiswi Unila Beberkan Manfaat Pertukaran Mahasiswa di Kampus Lain
Jika dilihat dari kategori yang dilakukan mahasiswa sekarang, mahasiswa 'kupu-kupu' diartikan sebagai mereka yang cenderung datang, duduk dan pulang atau kuliah pulang.
Sedang tipe 'kura-kura' dilekatkan kepada mahasiswa yang aktif berkegiatan di luar kelas, sampai jadwalnya padat alias kuliah rapat (kura).
Akan tetapi, dengan adanya MBKM saat ini mahasiswa harus aktif ikut kegiatan baik di kampus maupun di luar kampus.
"Kalaupun masih ada yang menyebut mahasiswa kupu-kupulah, atau kura-kuralah, keduanya punya kelebihannya. Tidak boleh saling meremehkan. Istilah mahasiswa kura-kura lebih baik pun tidaklah benar. Semua tergantung pengembangan diri yang dilakukan mahasiswa," jelasnya dilansir dari laman Unesa, Kamis (14/9/2023).
Untuk itu, tiap mahasiswa punya tipe masing-masing yang semuanya diwadahi oleh kampus. Maka dari itu, ia memberikan kiat atau tips pengembangan diri bagi mahasiswa agar produktif dan punya bekal memasuki dunia pasca-kuliah.
Saat sesi kuliah tentu harus serius. Sebab, di sanalah, dasar-dasar dan teori disiplin keilmuan dibahas dan didiskusikan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.