Terlebih, masih banyak perguruan tinggi yang memandang rendah tentang keamanan siber kampusnya. Umumnya, mereka membiarkan adanya data hilang dan berpikir data ini bisa dicari lagi.
“Harapannya dengan adanya SOC ini dapat mengoptimalisasi kesadaran akan keamanan siber bagi kampus-kampus lainnya,”ucapnya.
Charles menjelaskan SOC sendiri dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar dan ikut serta dalam tanggap insiden. Dengan begitu, mahasiswa akan paham terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) tanggap insiden hingga insiden ini dinyatakan selesai dan ditutup.
“Ketika mahasiswa terlibat dalam tanggap insiden ini, dia bisa melihat sebenarnya serangan apa saja yang masuk dalam sebuah organisasi. Tanggap insiden ini kan bentuknya berbagai macam ada yang urgent lalu critical, sehingga dia harus bisa memprioritaskan,” ungkapnya.
Baca juga: BSSN Dukung Transformasi Digital Perpusnas lewat Strategi Keamanan Siber Nasional
Seorang mahasiswa yang telah belajar tanggap insiden bisa membedakan insiden yang nyata atau insiden yang hanya dibuat-buat. Hal ini tidak bisa diajarkan kalau hanya di dalam kelas.
“Ini pentingnya, maka dari itu tadi kita sebut ingin membuat platform untuk mengajarkan dosen. Nantinya dosen mengajarkan mahasiswa dan mahasiswanya dapat terlibat dalam SOC, supaya mereka memahami cara menangani insiden,” ujarnya.
Kalau di level mahasiswa sudah dididik untuk menangani insiden, maka ketika nanti mereka sudah di dunia industri, akan lebih mudah untuk menerapkannya.
Baca juga: Prospek Kerja Jurusan Sains Data, Lulusan Paling Dicari di Era Digital
Eko menambahkan, saat ini Indonesia masih kekurangan orang yang paham akan cyber security. Permintaannya ada banyak, tetapi pasokannya kurang.
“Jadi, kalau mahasiswa yang belajar cyber security itu insyaallah kariernya cemerlang karena masih kurang orang,” tambahnya.
Apalagi, mahasiswa yang terlibat dalam SOC akan mendapatkan pengalaman real yang berbasis data asli. Pengalaman dan jam terbang ini juga dapat digunakan mereka untuk mempercantik curriculum vitae ketika ingin masuk dunia profesional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.