Tanoto Foundation Salurkan Beasiswa Teladan 2023, Beri Bantuan Pendidikan

KOMPAS.com - Sebanyak 160 mahasiswa dari 9 universitas mitra menerima beasiswa TELADAN 2023 dari Tanoto Foundation.

Beasiswa ini tidak hanya memberikan bantuan biaya pendidikan, tetapi juga memberikan pelatihan pengembangan kepemimpinan terstruktur, pelatihan soft skill, hingga dukungan untuk membangun jaringan profesional.

Berbagai pelatihan yang diberikan bertujuan agar penerima beasiswa memiliki bekal untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang guna menyongsong Indonesia Emas 2045.

Baca juga: Kisah Iptu Brandes, Polisi yang Lulus Cumlaude 3 Kali dan Raih IPK 4

Inge Kusuma, Country Head Tanoto Foundation Indonesia mengatakan bahwa para lulusan program ini disiapkan untuk bisa berdampak dan ikut berkontribusi bagi masyarakat.

“Kami terus mendorong para Tanoto Scholars untuk berkontribusi kepada masyarakat dan komunitas di tempat adik-adik tinggal dan bekerja,” ujar Inge di acara graduation dan alumni gathering TELADAN pada Jumat (1/12/2023).

Lulusan program ini juga dibekali memiliki jiwa kepemimpinan, empati, kerjasama, dan menjalin hubungan baik dengan siapapun.

Baca juga: Skor PISA Indonesia 2022, Pengamat: Pencapaian Baik tapi Tetap Ada Learning Loss

“Semoga para lulusan dan alumni tetap bisa bersaing sebagai pemimpin masa depan dengan bekal yang sudah diperoleh dari program TELADAN,” kata Inge.

Selain wisuda, para alumninya juga diberikan apresiasi atas kontribusinya dalam beberapa bidang seperti pendidikan, sosial, politik, dan kebudayaan dan memberikan dampak nyata kepada masyarakat.

Beberapa alumni yang menerima apresiasi seperti Agung Baskoro (Executive Director - Trias Politika Strategis) untuk kategori Education and Social Politic, Bene Dionysius Rajagukguk (Stand Up Comedian) untuk kategori Culture and Creativity.

Baca juga: Mengenal Sekolah Kedinasan Kemenkumham, Kuliah Gratis-Lulus Jadi CPNS

Salah satu alumni yang diberikan kesempatan untuk menyampaikan pidato yakni Verianti Liana. Ia bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan keluar negeri.

“Mari berprestasi untuk membuktikan bahwa gender tidak menjadi penghambat bagi diri sendiri,” kata Verianti.