KOMPAS.com - Biaya sekolah anak menjadi salah salah satu pengeluaran terbesar dalam rumah tangga karena mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Dosen Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Fatkur Huda membagikan enam cara perencanaan biaya sekolah anak untuk pengantin baru.
Menurutnya, pasangan baru harus tahu bagaimana merencanakan atau menabung biaya sekolah anak meski baru saja menikah.
Baca juga: 4 Beasiswa S2-S3 yang Menawarkan Kuliah Gratis dan Tunjangan Keluarga
Mencari Informasi pendidikan anak bisa menjadi langkah awal. Langkah Kumpulkan informasi sedetail mungkin mengenai pendidikan anak yang diharapkan, mulai dari biaya sekolah, biaya hidup dan biaya tambahan lain.
“Selanjutnya seseorang dapat memilih beberapa pilihan sekolah yang sesuai dengan kemampuan finansialnya, tentu dengan memilih sekolah yang berkualitas dan yang memiliki kesesuaian dengan anak anda nantinya,”ujar Fatkur dilansir dari laman UM Surabaya.
Kedua, membuat anggaran pendidikan. Setelah mengumpulkan informasi tentang pendidikan anak, pengantin baru bisa membuat gambaran berapa biaya pendidikan anak saat ini.
Dengan cara merencanakan kebutuhan anggaran pendidikan anak dalam jangka panjang dengan asumsi kenaikan dana pendidikan 10-15 persen setiap tahun.
Baca juga: Beasiswa S2-S3 Oxford 2024: Kuliah Gratis, Tunjangan Rp 368 Juta Per Tahun
“Anggaran ini akan membantu untuk memastikan bahwa dana pendidikan anak terpenuhi,” imbuh Fatkur lagi.
Ketiga, menabung sedini mungkin. Semakin dini menabung, maka akan semakin besar pula dana tabungan yang akan terkumpul.
Setelah seseorang memutuskan untuk menikah tentu dapat dipastikan bahwa sebagian besar dari kita akan memiliki anak, maka saat itu kita harus berpikir tentang pendidikannya.
Baca juga: 6 Tips Tetap Punya Uang di Masa Tua, Kata Dosen UM Surabaya
Seseorang dapat memulai menabung dengan menyisihkan penghasilan sebesar 10 persen dari penghasilan setiap bulan.
Keempat, pilih instrumen investasi yang tepat. Selain menabung, seseorang juga dapat berinvestasi untuk menambah dana pendidikan.
“Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko anda dan memiliki potensi keuangan yang tinggi. Sebagai alternatif dapat digunakan reksa dana syariah, investasi emas, atau asuransi pendidikan syariah,” imbuhnya lagi.
Kelima, pertimbangkan asuransi pendidikan. Asuransi pendidikan dapat menjadi salah satu alternatif untuk mempersiapkan dana pendidikan anak.
Asuransi ini memberikan perlindungan finansial jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti sakit, kecelakaan, atau meninggal dunia.
Keenam, lakukan evaluasi berkala. Evaluasi anggaran pendidikan secara berkala untuk memastikan bahwa anggaran tersebut masih sesuai dengan kondisi keuangan.
“Seseorang juga dapat menyesuaikan anggaran tersebut jika terjadi perubahan biaya pendidikan atau kondisi keuangan,” pungkas Fatkur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.