Mata pelajaran pendukung adalah mata pelajaran yang linier dengan bidang studi atau prodi saat kuliah.
Aturan ini diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi republik Indonesia nomor 345/M/2022 Tentang mata Pelajaran Pendukung Program Studi Dalam SNBP.
Misalnya, siswa yang menerapkan Kurikulum Merdeka ingin memilih Prodi Kedokteran maka mapel pendukungnya adalah Biologi atau Kimia atau keduanya.
Namun, bagi siswa yang sekolahnya masih menggunakan Kurikulum 2013, maka siswa IPA harus punya nilai bagus di Biologi atau Kimia. Sementara siswa IPS dan Bahasa harus unggul mapel Matematika.
Baca juga: 6 Beasiswa S1-S3 Dalam Negeri Buka Awal 2024, LPDP hingga Telkom
4. Pilihan PTN
Meski di SNBP 2024 bisa memilih maksimal dua prodi, tetapi ada ketentuan yang harus dipatuhi.
Dalam laman SNPMB, ada aturan memilih prodi seperti berikut ini:
Jadi, jangan sampai pilihan pertama dan pilihan kedua justru di PTN yang berada di luar provinsimu. Ingatlah jika memilih dua prodi, maka salah satunya harus berada di provinsi yang sama dengan SMA/MA/SMK mu.
Baca juga: Beasiswa S2 Ajinomoto 2024 Kuliah Gratis ke Jepang, Tunjangan Rp 228 Juta
5. Manfaatkan prestasi
Apabila kamu punya prestasi akademik dan non-akademik, hal itu bisa menjadi nilai lebih.
Seperti di Universitas Airlangga (Unair). Jika siswa pernah mengikuti Olimpiade Sains Airlangga (OSA), maka sertifikat OSA dapat digunakan sebagai salah satu prestasi akademik untuk mendaftar SNBP.
Contoh lainnya, Departemen Desain Produk ITS Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuka golden ticket untuk siswa berprestasi yang memilih jurusan ini pada pilihan pertama.
Termasuk bila kamu punya prestasi yang linier dengan jurusan pilihan pertama, maka bisa kamu cantumkan saat pendaftaran SNBP.
Jadi itulah lima cara yang dirangkum Kompas.com bagi siswa yang ingin lolos jurusan pilihan pertama SNBP 2024. Sudah siap mendaftar?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.