Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Memperlambat Rasa Lapar, Ini Rekomendasi Menu Sahur ala Dosen Unesa

Kompas.com - 19/03/2024, 09:15 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Saat menjalankan ibadah puasa, masyarakat harus tetap menjaga pola makan dengan menu gizi seimbang.

Dengan menyantap menu gizi seimbang saat sahur maupun berbuka puasa bisa tetap menjaga tubuh fit selama menjalani ibadah puasa.

Lantas apa saja yang harus disantap khususnya saat sahur agar energi dan nutrisi yang cukup sebelum memulai puasa sehari penuh?

Menurut dosen ilmu gizi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Aulia Putri Srie Wardani, S.Gz., M.Sc., masyarakat cenderung memilih menu sahur yang praktis dan mudah disiapkan. Bahkan ada yang memiliki opsi mengolah makanan instan.

Baca juga: Agar Badan Tidak Lemas Saat Puasa, Dosen Unesa Sarankan Hal Ini

Menu sahur harus ada gizi makro dan mikro

Aulia menerangkan, ada beberapa kandungan yang wajib ada saat santap sahur yaitu komponen gizi makro dan mikro. Gizi makro, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, dibutuhkan dalam jumlah yang cukup.

Sementara itu, zat gizi mikro meliputi vitamin dan mineral, juga memiliki peran penting dalam memastikan keseimbangan nutrisi. Beberapa kandungan makanan juga mempengaruhi durasi rasa lapar saat berpuasa.

"Kalau kandungan makanan yang cocok menahan lapar lebih lama saat berpuasa dan meningkatkan energi, tentunya konsumsi protein, karbohidrat kompleks, dan serat," urai Aulia seperti dikutip dari laman Unesa, Selasa (19/3/2024).

Aulia menyampaikan, komponen tersebut dapat memperlambat rasa lapar melalui berbagai mekanisme yang terjadi dalam tubuh.

Berdasarkan temuannya, ada beberapa menu yang kurang direkomendasikan saat sahur seperti yang mengandung double carbo. Seperti nasi dengan mie, atau nasi dengan perkedel.

Namun sebenarnya itu justru tidak disarankan karena dapat mengganggu keseimbangan nutrisi.

Baca juga: Cek Uang Pangkal Kuliah D4 di Unesa dan 10 Jurusan Pilihannya

Dia juga tidak menyarankan mengonsumsi makanan dengan kandungan gula yang tinggi, terutama gula sederhana, seperti es sirup atau kue-kue manis.

"Bahan makanan dengan indeks glikemik tinggi. Seperti roti putih dan semangka, juga sebaiknya dihindari, tapi jika ingin mengkonsumsi batasi jumlahnya dan konsumsi setelah makan utama," ungkapnya.

Dia menambahkan, memilah kandungan gizi penting, karena bahan makanan tersebut dapat menyebabkan lonjakan glukosa dalam darah.

Lonjakan itu akan membuat rasa tak nyaman sehingga mengganggu konsentrasi dan kinerja saat menjalani puasa.

Rekomendasi menu sahur

Ada beragam pilihan menu yang dapat menjadi alternatif yang lezat dan bergizi, tanpa harus selalu bergantung pada makanan instan. Aulia memberikan beberapa rekomendasi menu sahur yang sehat berdasarkan kebiasaan makan orang Indonesia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau