Fabiola menginfokan bahwa anak-anak tidak dianjurkan untuk memainkan game-game tersebut karena umumnya mereka adalah peniru. Mereka akan mengamati tindakan-tindakan kekerasan dalam game tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Hal ini akan memengaruhi tumbuh kembang anak, mulai dari emosi, perilaku dan kognitifnya. Kami sarankann game dengan unsur kekerasan seperti itu baru boleh diberikan pada anak usia 13 tahun dengan durasi permainan maksimal 30 menit per hari,” ujarnya.
Lagi, Fabiola meminta pemeritah untuk menaruh perhatian lebih pada permasalahan tersebut dan memperketat aturan penggunaan game online terhadap anak. Selain itu, ia tak menampik peran orangtua yang juga vital.
“Butuh peran serta dari pemerintah untuk lebih ketat dalam membatasi akses permainan ini. Namun yang terutama tetap kontrol dan pengawasan orangtua. Banyak sekali saya jumpai, orangtua pun sibuk dengan gadget-nya dan menjadikan gadget sebagai jalan pintas supaya anak-anaknya tenang," imbauhnya.
Karenanya, ia berpesan pada orangtua untuk lebih banyak berinteraksi dengan anak.
"Hal yang anak-anak ini butuhkan adalah interaksi antara orangtua,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.