KOMPAS.com - Siswa-siswi BINUS SCHOOL Bekasi, yakni Arya, Kayla, Kezia, Winner, dan Indy, meluncurkan proyek Lokavita: Berbagi Cerita, Membangun Mimpi, sebagai wujud kepedulian mendalam mereka terhadap kondisi masyarakat di Bantar Gebang, Bekasi.
Proyek tersebut lahir sebagai respons terhadap tantangan sosial kompleks yang dihadapi Indonesia, seperti ketimpangan pendidikan, kemiskinan, dan masalah lingkungan yang memerlukan solusi berkelanjutan.
Inisiatif itu bertujuan untuk memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat yang tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah terbesar di Indonesia.
Adapun fokus utama pada program Lokavita adalah pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, dengan memberikan kelas literasi dan numerasi secara berkala.
Selain itu, melalui Lokavita, mereka juga membangun gubuk belajar sebagai tempat yang layak bagi anak-anak setempat.
Bahkan, proyek Lokavita ditargetkan untuk mengembangkan program pengolahan sampah sebagai bagian dari fase berikutnya demi memperluas dampak positifnya bagi masyarakat dan lingkungan.
Baca juga: Siswa SD di BINUS SCHOOL Serpong Juarai Kompetisi Gokart Nasional dan Asia
Upaya tersebut sejalan dengan beberapa prinsip Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 4 tentang pendidikan berkualitas, SDG 1 untuk pengentasan kemiskinan, dan SDG 12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Dengan semua inisiatif itu, Lokavita diharapkan tidak hanya dapat menjawab kebutuhan pendidikan setempat, tetapi juga berkontribusi pada upaya pembangunan berkelanjutan yang lebih luas di Indonesia.
Proyek tersebut juga diharapkan dapat menjadi contoh nyata tentang peran generasi muda yang berperan aktif dalam mengatasi tantangan sosial dan lingkungan di sekitar mereka.
Kepala Sekolah BINUS SCHOOL Bekasi Maria Karah mengatakan, Lokavita tidak hanya berfokus pada isu pendidikan, tetapi juga membangun kesadaran serta kepekaan terhadap kondisi masyarakat.
“Inisiatif ini mencerminkan semangat BINUS SCHOOL Bekasi untuk berperan aktif dalam memberdayakan generasi muda dan turut serta dalam mencapai SDGs dengan pendekatan kolaboratif dan inovatif,” ujar Karah dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (15/10/2024).
Proyek Lokvita, tambah Karah, bukan sekedar aksi sosial, melainkan juga langkah nyata dalam membangun masa depan yang berkelanjutan bagi Indonesia.
Sebab, dalam proyek Lokavita, para siswa BINUS SCHOOL Bekasi tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga mengembangkan model pemberdayaan berbasis ekonomi sirkular.
Terkait upaya pemberdayaan di Bantar Gebang, salah satu upaya yang diimplementasikan melalui Lokavita adalah mengubah sampah menjadi produk-produk yang bernilai ekonomi.
Upaya tersebut dibuat untuk membantu menciptakan peluang bagi masyarakat setempat agar dapat meningkatkan taraf hidup mereka.