"Language Buddy Program", Mengakali Cara Beradaptasi di Belanda

Kompas.com - 03/10/2013, 15:46 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelajar Indonesia yang memilih Belanda sebagai negara tujuan belajar mempunyai keuntungan besar dalam hal adaptasi dan bahasa. Selain terdapat banyak persamaan dalam bahasa, makanan Indonesia juga sangat populer di Belanda.

Presiden Indonesia Nederland Youth Organization (INYS) Rennie Roos mengatakan, beruntungnya, akan ada beberapa organisasi yang akan mendukung para pelajar Indonesia selama menimba ilmu di Belanda, seperti Perhimpunan Pelajar Indonesia Belanda (PPI Belanda) atau Organisasi Pemuda Indonesia Belanda atau INYS ini. INYS, misalnya, didukung oleh Kedutaan Besar Indonesia di Denhaag dan Kementerian Luar Negeri Belanda, akan menghubungkan para pemuda Belanda dan Indonesia untuk berbagai kesempatan yang berhubungan dengan Indonesia. 

"Tujuan utamanya adalah fokus membantu pemuda Belanda dan Indonesia membangun jaringan dan juga membantu mereka berhubungan dengan para profesional di bidangnya masing-masing," ujar Roos kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (3/10/2013).

Untuk mendukung tujuan tersebut, INYS juga telah meluncurkan Language Buddy Program bagi pelajar Indonesia. Program ini bisa dimanfaatkan oleh pelajar Indonesia untuk menyesuaikan diri dan berteman dengan orang Belanda.

Roos mengatakan, ide pembentukan program ini adalah menghubungkan pemuda Belanda dan Indonesia untuk bisa belajar satu sama lain. Ia berharap, program ini dapat menstimulasi pertukaran budaya, saling memahami dan memiliki hubungan pertemanan antara pemuda kedua negara. 

"Walaupun bahasa Inggris sudah cukup didapatkan melalui belajar dan kehidupan sehari-hari, memiliki pengetahuan tentang bahasa Belanda akan membantu proses adaptasi dengan lebih cepat," ujar Roos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau