Tahun ini Binus meluluskan 3.145 mahasiswa, mulai jenjang D-3 hingga S-2. Tahun ini rekor terbaik IPK di perguruan tinggi tersebut dipecahkan oleh Garry Glan, mahasiswa jurusan Teknik Informatika dan Matematika dengan IPK 4,00.
"Komitmen kami, kalau sampai ada Binusian (akademisi Binus) melakukan tindak korupsi atau menyebabkan orang lain melakukan korupsi, maka izin pengakuan kelulusannya kami cabut. Ijazahnya kami blok," ujar Harjanto kepada Kompas.com.
Harjanto menuturkan, kebijakan itu diambil sejak pelaksanaan wisuda tiga tahun lalu. Menurutnya, boleh jadi, lulusan Binus tidak melakukan korupsi. Namun, hal paling dia khawatirkan adalah orang itu bisa menyebabkan orang lain berbuat korupsi.
"Intinya beginim menjadi sarjana itu jangan membuat masalah, jangan jadi biang masalah bagi orang lain," kata Harjanto.
Harjanto mengaku, tahun ini dirinya cukup bangga dengan para lulusannya. Berdasarkan survei terhadap wisudawan tahun ini, 34 persen lulusan tersebut telah dan bersiap bekerja di global company atau perusahaan top nasional di luar negeri dan Tanah Air. Adapun 10 persen wisudawan lainnya memutuskan diri menjadi enterpreneur. Sementara itu, sisanya bekerja di perusahaan biasa atau tidak masuk dalam sasaran Binus, yaitu global company.
"Taoi itu sudah masuk target kami, bahwa mereka lulus dan masuk perusahaan global atau top level institusi nasional. Lebih bangga lagi, satu dari tiga lulusan memutuskan terjun sebagai enterpreneur," kata Harjanto.
"Tiap perguruan tinggi itu kan punya target masing-masing pada lulusannya, dan itulah target kami, yaitu mengarahkan mereka masuk global company atau menjadi enterpreneur. Saya bersyukur, 82 persen semua lulus tepat waktu. Itu juga hal yang penting," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.