Ibaratnya, Presiden RI Harus Lulusan Belanda...

Kompas.com - 12/01/2015, 10:23 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendaftaran beasiswa Studeren in Nederland atau StuNed sudah dibuka. Batas waktu pendaftarannya sampai 15 Maret 2015 untuk program master (S-2) dan 1 Maret 2015 untuk short course.

"Secara umum target beasiswa ini adalah mid-career professional. Kami menerjemahkannya dengan pengalaman bekerja minimal dua tahun di instansi si pelamar itu bekerja," ujar Indy Hardono, Koordinator Beasiswa di Netherlands Education Support Office (Nuffic Neso Indonesia) pada "Holland Scholarship Day Programme" di Erasmus Huis, Sabtu (10/1/2014).

Di hadapan ratusan peserta yang memenuhi Erasmus Huis itu Indy menjelaskan bahwa StuNed 2015 berbeda dengan tahun sebelumnya, terutama sejak periode seleksi 2014. Pertama, seleksi StuNed tahun ini lebih kompetitif sehingga kategori yang dicari adalah pelamar dengan kategori excellent. Fokus program beasiswa ini juga lebih mengutamakan kualitas, bukan lagi kuantitas.

Memang, lanjut Indy, fokus dan prioritas sebelumnya untuk program studi atau area pekerjaan si pelamat harus berkaitan dengan lima bidang prioritas kerjasama bilateral Indonesia dan Belanda. Pasalnya, StuNed merupakan bagian dari kerja sama bilateral pemerintah Belanda dengan Indonesia yang tercantum dalam Multi Annual Policy Framework (2014-2017), antara lain meliputi Keamanan dan Penegakan Hukum (Security and Rule of Law), Air (Water), Agro Pangan dan Hortikultura (Agri-food and Horticulture), Transportasi dan Logistik (Transportation and Logistics), serta Sektor Medis (Medical Sector).

"Tapi sejak tahun lalu ada empat kandidat berbeda yang tidak masuk dalam lima prioritas itu. Mereka memang tak punya pengalaman sebagai mid career professional yang disyaratkan, tapi kemampuan super excellent, itu yang membuat mereka diterima. Prestasi akademik dan non-akademik keempat pelamar itu terbaik," ujar Indy.

"Kalau boleh diibaratkan, Presiden RI itu harus lulusan Belanda. Itu target kami meraih pelamar. Harus excellent, di atas rata-rata meski bidang studinya tidak masuk prioritas," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Neso Indonesia, Mervin Bakker, mengatakan bahwa secara umum StuNed terbuka untuk semua warga negara Indonesia (WNI). Seperti penjelasan Indy, lanjut dia, meskipun dibatasi lima area prioritas, tidak tertutup kemungkinan dari area lain bisa melamar.

"Memang strict, tapi pelamar dari bidang lain tetap bisa masuk asalkan kemampuannya di atas rata-rata. Ini tentu kesempatan buat pelajar berprestasi, apalagi ini khusus untuk anak Indonesia," ujar Mervin.

Selama periode 2000-2014 alumni beasiswa StuNed tercatat mencapai 1.746 mahasiswa. Sementara untuk beasiswa short course sebanyak 1.455.

Tiga program 

1. Beasiswa StuNed untuk program Master (individual application)

Program Master diselenggarakan oleh institusi pendidikan tinggi internasional di Belanda untuk jangka waktu pendidikan 12-24 bulan. Program ini berakhir dengan diperolehnya gelar Master dari Belanda yang diakreditasi oleh NVAO (Nederlands – Vlaamse Accreditatie Organisatie).

2. Beasiswa Program Short Course (individual application)

Program Short Course meliputi kursus-kursus spesialis bertaraf internasional dengan waktu penyelenggaraan 2 – 12 bulan dan diakhiri dengan pemberian sertifikat atau diploma. Program ini diselenggarakan oleh institusi pendidikan tinggi internasional atau pusat pengetahuan keahlian lainnya di Belanda.

3. Beasiswa Tailor Made Training (group application)

Program Tailor Made Training diperuntukkan bagi organisasi yang berkeinginan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya. Program ini biasanya berlangsung selama tiga minggu dan diberikan oleh institusi pendidikan tinggi internasional atau pusat pengetahuan keahlian lainnya. Pilihan modul, jadwal, lokasi dan jangka waktu disesuaikan dengan kebutuhan organisasi pemohon.

Informasi StuNed selengkapnya bisa dilihat http://www.nesoindonesia.or.id/beasiswa/stuned/stuned. Ihwal memilih studi ke Belanda, Anda bisa melihatnya di www.nesoindonesia.or.id.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau