Direktur Utama LPDP Eko Prasetyo mengatakan, 3.100 beasiswa itu nantinya akan dibagi lagi ke dalam kategori beasiswa umum, presiden, dan afirmasi. Beasiswa umum akan diberikan kepada 2.400 pelamar, sedangkan beasiswa presiden kepada 100 pelamar, dan 600 sisanya diperuntukkan bagi beasiswa afirmasi.
"Beasiswa tersebut dapat digunakan untuk studi di 200 perguruan tinggi terbaik luar negeri dan 100 perguruan tinggi dalam negeri berakreditasi A, sedangkan 80 persennya digunakan untuk program magister, dan sisanya untuk program doktoral," ujar Eko di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Menurut Eko, program beasiswa itu diharapkan menghasilkan pemimpin yang mampu mengelola berbagai sektor. Dia menargetkan dapat menghasilkan 60.000 lulusan beasiswa ini pada 2030 mendatang.
"Kita kan masih kekurangan tenaga kerja terdidik sebanyak 60 juta orang pada 2030 nanti. Asumsinya, satu orang lulusan dapat memimpin 1.000 pegawai. Jadi, kita menargetkan ada 60.000 lulusannya," tambah Eko.
Syarat
Beasiswa LPDP tahun ini rencananya akan dibuka sebanyak empat gelombang pada Februari, Mei, Agustus, dan November. Pendaftaran beasiswa ditutup sebulan sebelum keempat gelombang tersebut. Para pelamar dapat mendaftarkan dirinya lewat laman www.lpdp.depkeu.go.id atau www.beasiswalpdp.org.
Para pelamar, lanjut Eko, nantinya akan menjalani dua tahap seleksi, yaitu seleksi administrasi dan wawancara. Proses adminstrasi yang dilangsungkan mensyaratkan pelamar membawa dokumen, antara lain ijazah sarjana atau magister dari kampus pelamar, transkrip nilai dengan IPK minimum 3 (S-2) dan 3,25 (S-3), sertifikat TOEFL dengan skor minimum 550 atau IELTS dengan skor minimum 6,5, lampiran organisasi yang pernah diikuti, serta surat keterangan sehat. Pelamar yang melampirkan letter of acceptance dari kampus pilihannya akan dipropritaskan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Kiagus Badarudin mengatakan, anggaran yang diberikan untuk menjalankan program LPDP tahun ini sebesar Rp 1,6 triliun. Dana tersebut dialokasikan dari APBN sebesar Rp 15,6 triliun pada 2010 hingga 2013.
"Dana tersebut merupakan alokasi APBN sejak 2010 hingga 2013. Dananya dipakai untuk penyaluran beasiswa, pembiayaan riset, serta rehabilitasi fasilitas pendidikan," ujar Kiagus.
Kiagus mengklaim, pada 2014 lalu, dana LPDP telah terpakai sebanyak Rp 750 miliar untuk pembiayaan tiga kegiatan tersebut. Ia berharap suntikan modal kepada LPDP terus dilakukan hingga mencapai 40 triliun agar ketiga kegiatan tersebut tercukupi pembiayaannya.
Baca juga: Beasiswa Kuliah di Jepang, Belajarnya dengan Bahasa Inggris, Mau?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.