Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaum Profesional yang Tidak Profesional

Kompas.com - 15/04/2016, 13:19 WIB

KOMPAS.com - Apakah Anda tergolong sebagai seorang yang profesional dalam bidang Anda? Bila Anda ragu untuk menjawab, tak ada salahnya Anda meluangkan week end Anda sejenak bersama buku "Filsafat untuk Para Profesional" yang disusun oleh para dosen filsafat bagi para profesional di kota besar. 

Berbagai profesi yang umum di kota besar, seperti tenaga kesehatan, sastrawan, ahli kecantikan, perancang busana, pekerja iklan, agamawan bahkan asisten rumah tangga dan para pensiunan dibahas satu per satu dengan bantuan refleksi para filsuf dunia.

Muncul berbagai nama filsuf yang tak asing seperti Heidegger, Platon, Epikuros, Hegel, Marx, Feurbach, Simmel, Marcuse, dan Marleau-Ponty untuk mendalami setiap profesi yang dibahas.

Siapakah Kaum Profesional?

Di bagian awal, kita diajak untuk memahami siapa yang disebut sebagai kaum profesional secara lebih luas.

Tilikan filsafat yang paling tampak dalam buku ini adalah berusaha memahami kaum profesional, bukan hanya mereka yang dibayar karena keterampilan teknisnya, tetapi mereka yang juga berkomitmen di depan publik untuk melaksanakan pekerjaan yang mereka jalani.

Mudahnya, seorang dokter profesional tidak hanya selesai ketika memiliki keterampilan teknis kedokteran dan dihargai karena keterampilan tersebut. Akan tetapi, seorang dokter yang profesional adalah dokter yang juga melaksanakan kewajiban sebagai seorang dokter seperti yang diucapkan dalam sumpah dokter.

Adanya komitmen dalam pekerjaan itulah yang menjadi salah satu pembeda pokok kaum profesional dan nonprofesional, selain keterampilan teknis dan upah yang diterima karenanya.

Komitmen itu juga berlaku untuk profesi-profesi yang lain, entah itu politisi, agamawan, wartawan, sopir, insinyur teknik, dan lain-lain.

Komitmen itu pulalah yang dapat kita gunakan untuk menilai profesionalitas seseorang. Seorang anggota parlemen yang tertangkap tangan dalam kasus korupsi, pastilah bukan seorang anggota parlemen yang profesional.

Mungkin ada kecakapan teknis yang dimiliki, tetapi tidak ada perwujudan komitmen yang dijalankan oleh si pelaku.

Penyelidikan lebih lanjut dalam buku ini memperlihatkan bahwa profesi akhirnya ikut membentuk identitas dan karakter seorang manusia, menjadi bagian pencarian makna hidup dan kebahagiaan, dan akhirnya juga menunjukkan manusia macam apa yang menyandangnya.

Masa pensiun kaum profesional

Bagaimana dengan para pensiunan, apakah mereka masih dapat disebut kaum profesional?

Dalam buku tersebut, para pensiunan dipandang sebagai mereka yang masuk dalam masa krisis, yaitu kecemasan sekaligus juga kematangan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Perkuat Pendidikan Berkualitas di Bengkulu, Yodanland Group Hadirkan Middle School HighScope Indonesia
Perkuat Pendidikan Berkualitas di Bengkulu, Yodanland Group Hadirkan Middle School HighScope Indonesia
Edu
Hari Lahir Pancasila, Gerakan Pramuka Tegaskan Komitmen Jadi Pengawal Pancasila
Hari Lahir Pancasila, Gerakan Pramuka Tegaskan Komitmen Jadi Pengawal Pancasila
Edu
10 Jurusan Terketat ITS di UTBK SNBT 2025, Referensi Daftar Jalur Mandiri
10 Jurusan Terketat ITS di UTBK SNBT 2025, Referensi Daftar Jalur Mandiri
Edu
Biaya Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, untuk Apa Saja?
Biaya Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, untuk Apa Saja?
Edu
Ada Beasiswa Pakai Nilai UTBK 2025 di Telkom University, Ini Syaratnya
Ada Beasiswa Pakai Nilai UTBK 2025 di Telkom University, Ini Syaratnya
Edu
Kembangkan Ekosistem Pembelajaran Digital Inklusif, UT Raih 'Digital Innovation in Education'
Kembangkan Ekosistem Pembelajaran Digital Inklusif, UT Raih "Digital Innovation in Education"
Edu
Anggaran Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, Dapat Seragam hingga Laptop
Anggaran Sekolah Rakyat Rp 48,2 Juta Tiap Siswa Per Tahun, Dapat Seragam hingga Laptop
Edu
Cek Dokumen yang Jadi Syarat Umum dan Khusus Daftar SPMB Jabar 2025
Cek Dokumen yang Jadi Syarat Umum dan Khusus Daftar SPMB Jabar 2025
Edu
Universitas Matana Buka Peluang Beasiswa lewat Program Tukar Kartu SNBT
Universitas Matana Buka Peluang Beasiswa lewat Program Tukar Kartu SNBT
Edu
Unika Atma Jaya Gelar 'Open House' di Dua Kampus, Hadirkan Program Beasiswa Menarik
Unika Atma Jaya Gelar "Open House" di Dua Kampus, Hadirkan Program Beasiswa Menarik
Edu
Cek 10 Jurusan Terfavorit dan Terketat IPB Jalur SNBP dan UTBK SNBT 2025
Cek 10 Jurusan Terfavorit dan Terketat IPB Jalur SNBP dan UTBK SNBT 2025
Edu
Kebijakan Trump Picu Gangguan Mental dan Beri Tekanan bagi Mahasiswa Asing di Harvard
Kebijakan Trump Picu Gangguan Mental dan Beri Tekanan bagi Mahasiswa Asing di Harvard
Edu
Gagal UTBK SNBT 2025? Coba Daftar di 42 PTS dan Sekolah Kedinasan Ini
Gagal UTBK SNBT 2025? Coba Daftar di 42 PTS dan Sekolah Kedinasan Ini
Edu
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, Momentum Refocusing Anggaran Pendidikan
Putusan MK soal Sekolah Swasta Gratis, Momentum Refocusing Anggaran Pendidikan
Edu
Jangan Pernah Anggap Enteng Perilaku Bullying yang Terjadi
Jangan Pernah Anggap Enteng Perilaku Bullying yang Terjadi
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau