KOMPAS.com – Megah. Gedung setinggi 21 lantai itu dirancang berbentuk kotak-kotak unik. Ditumpuk secara vertikal tak beraturan, tampilannya menjadi ciri khas tersendiri di kawasan Alam Sutera, Tangerang.
Gedung tersebut tak lain kampus BINUS UNIVERSITY @ Alam Sutera. Lewat perspektif arsitektur, tampilannya sebagai sebuah kampus memang berbeda.
Material finishing-nya pada setiap kotak tadi dibuat berbeda, melambangkan adanya berbagai fakultas, jurusan atau program studi, dan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi itu. Kesan modernnya menguat berkat pemilihan material high-tech.
Tak hanya megah, tapi juga luas. Di lahan 5 hektar, konsep zonasi untuk fungsi bangunan ini juga luas dan sangat teratur, meliputi tahap satu lantai semi-basement untuk keperluan parkir, building management dan utility room. Lantai pertamanya akan difungsikan untuk lobi utama, international lounge, pelayanan mahasiswa, bank, perpustakaan, sertabeberapa ruang komunal mahasiswa.
Lantai duanya tak kalah luas. Bagian ini akan digunakan untuk fasilitas laboratorium non-komputer, misalnya Binus TV, studio fotografi, data center, serta ruang simulasi jurusan hubungan internasional. Adapun lantai tiga difungsikan untuk ruang kantor dan ruang dosen.
Sementara itu, pada lantai empat akan disiapkan untuk extension office berikutnya. Sisa lantai lainnya, mulai lima sampai empat belas dipakai untuk ruang kelas, kelas besar, serta laboratorium.
“Pada tahun ajaran 2014 ini rencananya dipersiapkan sebanyak 17 kelas reguler yang masing-masing memiliki luas bervariasi, yakni berkisar antara 70 m2 hingga 90 m2,” ujar Ir Rivanus Dewanto, IAI, Project Manager Universitas Binus.
“Ada juga dua ruang kelas besar, laboratorium non-komputer sebanyak 11 ruang, laboratorium komputer 7 ruang, dan 1 unit ruang marketing. Fasilitas yang kami sediakan di sini antara lain layanan mahasiswa, perpustakaan, layanan dosen akademis, dan rektorat, kantor, serta kafetaria,” tambahnya.
Perjalanan panjang
TAK semudah yang dikira. Untuk mencapai “kemegahan” itu, Universitas BINA NUSANTARA atau BINUS UNIVERSITY harus melewati perjalanan sangat panjang, yaitu hampir empat dekade lamanya.
Langkah BINUS dimulai pada 21 Oktober 1974. Bukan di gedung megah, namun dari sebuah garasi rumah tempat digelarnya kursus komputer bernama Modern Computer Course di Jakarta.
Berkat kuatnya pondasi dan visi yang komprehensif, bangunan itu kemudian diperluas. Plus, juga karena tingginya permintaan dan peminat. Pada 1 Juli 1981, Modern Computer Course itu dikembangkan menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) dengan menawarkan jurusan Manajemen Informatika.
ATK terdaftar secara resmi pada 13 Juli 1984 dan setahun setelah itu, tepatnya pada 1 Juli 1985, lembaga tersebut berubah menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Jakarta. Lalu, pada 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK BINA NUSANTARA.
Di usia relatif muda, prestasi AMIK BINA NUSANTARA sangat luar biasa. Pada 17 Maret 1986, AMIK BINA NUSANTARA terpilih sebagai “Akademi Komputer Terbaik” oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Saat itu, kebutuhan tenaga profesional di bidang Teknologi Informasi tengah melaju. AMIK pun semakin berkembang. Pada 1 Juli 1986, AMIK secara resmi terdaftar sebagai Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) BINA NUSANTARA.