Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

BINUS UNIVERSITY @Alam Sutera, Perjalanan Panjang Transformasi Pendidikan

Kompas.com - 21/10/2014, 17:35 WIB
advertorial

Penulis

Tak henti di situ saja. Pada 9 November 1987, AMIK BINA NUSANTARA dan STMIK BINA NUSANTARA dimerjer. Sinergi kedua lembaga menggelar Program Diploma (D-3) dan Sarjana (S-1). Status akreditasi pun telah 'Disamakan' untuk semua jurusan dan tingkat yang diperolehnya pada 18 Maret 1992.

Setahun kemudian, STMIK BINA NUSANTARA membuka program master (S-2) pertamanya untuk program studi Manajemen Sistem Informasi. Program ini secara resmi terdaftar pada 10 Mei 1993.

Lewat ketekunan dan kerja keras, Universitas BINA NUSANTARA (UBINUS) secara resmi berdiri dan terdaftar pada 8 Agustus 1996. STMIK BINA NUSANTARA kemudian ikut bergabung ke dalam Universitas BINA NUSANTARA pada 20 Desember 1998. Saat itu, UBINUS memiliki Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), serta Master (S-2) Program Manajemen Sistem Informasi.

Namun, perkembangan BINUS sangat dinamis. Terbukti, langkah BINUS tidak berhenti sampai di situ. Tercatat, pada 20 April 2007, BINUS menambahkan Fakultas Psikologi, dan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Desain di tengah-tengah mereka.

Selanjutnya, karena struktur organisasi baru Universitas BINA NUSANTARA, yang berlaku sejak 19 Agustus 2008, nama-nama beberapa fakultas ikut berubah. Fakultas Ilmu Teknik sekarang dikenal sebagai Faculty of Engineering, Fakultas Ekonomi kini dikenal sebagai Faculty of Economic & Communication, serta Fakultas Sastra dikenal sebagai Faculty of Humanities. Beberapa fakultas pun ditambahkan hingga saat ini, antara lain School of Computer Science, School of Information Systems, School of Business Management dan School of Design.

Adapun Fakultas MIPA bergabung ke dalam Faculty of Engineering. Sementara itu, pada 31 Agustus 2009, program Master (S-2) resmi menambahkan program lainnya, yaitu Magister Teknik Informatika.

Transformasi

WAKTU cepat berjalan, zaman pun terus berubah. Persaingan perguruan tinggi semakin ketat, seiring kian tingginya kebutuhan akan pendidikan berkualitas. Perguruan tinggi harus mencapai target dan tujuan yang berfokus pada daya saing lulusan, kuantitas, dan kualitas tenaga pengajarnya.

Rektor BINUS UNIVERSITY Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM. mengatakan, sengitnya persaingan dan tingginya kebutuhan itu menjadi motivasi dan semangat untuk lebih percaya diri melakukan percepatan dalam upaya mencapai visi Binus 20/20. Menurutnya, segala yang telah dikerjakan dan dicapai para pemimpin BINUS UNIVERSITY selama lebih dari 33 tahun akan menjadi modal penting untuk mewujudkan tujuan itu.

“Sebuah transformasi sebagai pijakan kuat untuk membawa komunitas BINUS (BINUSIAN), baik mahasiswa, tenaga pengajar, serta staf untuk melanjutkan visi Binus 20/20. Saya percaya, semua keberhasilan BINUS sampai saat ini karena kerjasama semua pihak," ujar Harjanto.

"Hal lain lebih penting, tentu saja, agar semua Binusian memiliki mindset, motivasi dan semangat bersama untuk bekerja lebih keras demi mencapai visi itu," tambahnya.

Untuk itulah, menurut Harjanto, Kampus BINUS UNIVERSITY @ Alam Sutera yang menempati area seluas lima hektar akan dikembangkan dengan konsep smart and green campus serta berdaya tampung lebih dari 20 ribu mahasiswa.

“Melalui pembangunan kampus terbaru ini, BINUS terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan baik dari segi akademis maupun fasilitas,” kata Harjanto.

Kampus BINUS UNIVERSITY @ Alam Sutera akan dikembangkan sebagai pusat industri kreatif dan bisnis. Hal ini tentunya sejalan dengan tujuan pemerintah dalam meningkatkan ekonomi kreatif. (LTF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com