Cek Ulang, Melamar Kuliah ke Belanda Perlu Apa Saja?

Kompas.com - 06/11/2016, 08:07 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis


KOMPAS.com
 – Pelajar Indonesia yang berminat mendaftar ke perguruan tinggi Belanda lebih baik banyak-banyak mencari informasi. Pasalnya, seleksi masuk universitas di sana cukup beragam, tergantung studi yang diambil dan kampus yang dituju.

"Untuk bidang studi tertentu, calon mahasiswa memang diwajibkan mengikuti beberapa jenis tes," ucap Head International Office Social Sciences of Radboud University Nijmegen, Belanda, Robin E Kayser, ketika ditemui dalam acara pameran pendidikan Dutch Placement Day 2016 di Erasmus Huis, Jakarta, Jumat (4/11/2016).

Bidang studi yang lebih kompleks, lanjut Kayser, cenderung membutuhkan level pemahaman dasar cukup kuat.

"Untuk studi Artificial Intelligence (di universitas kami), calon mahasiswa diharuskan mengikuti tes matematika karena mereka perlu mencapai penguasaan matematika pada tingkat lebih tinggi," ungkap Kayser, saat berbincang dengan Kompas.com di sela pameran yang diselenggarakan Nuffic Neso tersebut.

Beberapa jurusan di Radboud University Nijmegen mengharuskan pula calon mahasiswanya menulis motivation letter ketika mendaftar. Terlebih lagi jika jumlah kursi yang ditawarkan terbatas.

"Program studi psikologi kami, misalnya, tahun ini jumlahnya akan dikurangi dari 700 kursi menjadi 500 saja. Jadi, kami lebih selektif. Motivasi calon mahasiswa juga kami nilai," tutur Kayser.

Namun, secara umum universitas di sana hanya meneliti dokumen lamaran saat melakukan seleksi penerimaan. Dari dokumen itu ditelaah kecocokan calon mahasiswa dengan bidang studi yang diminati.

Beda kampus, beda syarat

Perlu diketahui, tiap perguruan tinggi di Belanda punya kebijakan sendiri soal penerimaan mahasiswa. Beda perguruan tinggi, lain pula tolok ukurnya.

Perwakilan Fontys University of Applied Sciences, misalnya, di acara itu menyampaikan tidak ada tes tambahan saat mendaftar ke kampusnya. Hanya saja, beberapa bidang studi menuntut kriteria lebih spesifik.

Sebagai contoh, program sarjana jurusan Information and Communication Technology di Fontys University of Applied Sciences mewajibkan calon mahasiswa memiliki nilai eksakta minimal 7,5 dalam skala 10.

"Setelah itu, calon mahasiswa tinggal menunggu pengumuman apakah diterima atau tidak," ucap Olga Kuypers-Martens, Program Manager and Course Coordinator of Fontys University of Applied Sciences pada kesempatan yang sama.

Menurut Kuypers-Martens, di kampusnya juga hanya beberapa program studi tertentu yang mengharuskan motivation letter dalam berkas lamaran. Meski demikian, kata dia, tak ada salahnya memasukkan surat tersebut meski tak diwajibkan menjadi persyaratan program studi yang diminati.

"Menulis motivation letter selalu (punya pengaruh) bagus," ujar Kuypers-Martens.

Dalam acara pameran pendidikan tersebut, hadir sekitar 28 perguruan tinggi asal Belanda. Jumlah peserta yang datang untuk mencari informasi pun cukup banyak, mencapai lebih dari 700 orang.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau