BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Nuffic Neso Indonesia

Tak Gampang "Homesick", Satu dari Sekian Enaknya Kuliah di Belanda!

Kompas.com - 01/11/2017, 10:06 WIB
Auzi Amazia Domasti

Penulis

KOMPAS.com - Lanjut kuliah di luar negeri jadi pertimbangan banyak orang karena berbagai keuntungannya. Selain merasakan pendidikan bertaraf internasional, mahasiswa juga bisa memperluas pergaulan dengan teman-teman dari berbagai negara, dan berwisata ke tempat baru.

Tak heran, banyak pelajar Indonesia yang berlomba-lomba mendapat letter of acceptance universitas luar negeri impiannya dan mengejar beasiswa. Saat ini pun, mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri berjumlah 50.000-60.000 orang. 

Bahkan, dikutip dari Kompas.com pada Jumat (21/10/2016), pelajar Indonesia menempati urutan kelima terbanyak, dari total mahasiswa internasional yang menimba ilmu di Belanda.

Para pelajar Indonesia penerima beasiswa Studeren in Nederland (StuNed) di Belanda menggagas forum diskusi In the Footstep of Hatta: How to Build Global Competitiveness. Diskusi digelar pada acara tahunan StuNed Day di KBRI Den Haag, Belanda, Sabtu (19/3/2016). Dok Nuffic Neso Indonesia Para pelajar Indonesia penerima beasiswa Studeren in Nederland (StuNed) di Belanda menggagas forum diskusi In the Footstep of Hatta: How to Build Global Competitiveness. Diskusi digelar pada acara tahunan StuNed Day di KBRI Den Haag, Belanda, Sabtu (19/3/2016).
Wajar kalau Belanda menjadi pilihan mereka. Menurut OECD Better Life Index, Belanda memang mendapat angka yang cukup tinggi di atas rata-rata dalam hal pendidikannya.

Nah, ada lagi beberapa kelebihan jika Anda mempertimbangkan studi di Belanda. Bahkan, tak bisa bahasa Belanda ternyata bukan jadi masalah! Simak keuntungan-keuntungannya berikut ini.

Mudah atasi homesick

Kangen rumah alias homesick terkadang menjadi problematika saat merantau kuliah ke luar negeri. Mau tak mau, komunikasi dengan keluarga atau teman di Tanah Air dilakukan lewat teknologi.

Belum lagi soal adaptasi dengan makanan setempat. Namun, kalau Anda melanjutkan studi di Belanda, rasa homesick, seperti ketika rindu makanan rumahan, lebih mudah diatasi.

Pasalnya, ada banyak sekali restoran Indonesia di sana. Melansir data dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Belanda melalui laman kemlu.go.id pada Selasa (8/11/2016), lebih kurang ada 2.000 restoran Indonesia tersebar di Belanda. 

[Baca Juga: Harus Siap Ditempa kalau Mau Kuliah di Belanda!]

Salah satu alumnus lembaga pendidikan non-profit Netherland Education Support Office (Neso) Indonesia, Dhani Astuti, juga mengakui kalau selama kuliah S-2 di Belanda, ia mudah sekali menemukan masakan Indonesia.

“Hampir setiap blok dekat kampus ada restoran Indonesia. Misalnya, buat mencari bakso aja tuh enggak susah,” kata Dhani yang pada 2013 mengambil master jurusan Governance, Policy and Political Economy, di International Institute of Social Studies Erasmus University, kampus Den Haag, Belanda. 

Dhani Astuti, alumni International Institute of Social Science - Erasmus University, kampus Den Haag, Belanda mengatakan bahwa penting untuk berbagi ilmu dan cerita serta menjalin relasi dengan teman-teman baru dari berbagai negara.KOMPAS.com/Auzi Amazia Dhani Astuti, alumni International Institute of Social Science - Erasmus University, kampus Den Haag, Belanda mengatakan bahwa penting untuk berbagi ilmu dan cerita serta menjalin relasi dengan teman-teman baru dari berbagai negara.
Dhani juga menceritakan bahwa bahan-bahan mentah, seperti petai, ketela, bawang merah, dan kangkung, juga gampang didapatkan di sana. Hal ini bisa terjadi karena sejarah hubungan Indonesia dan Belanda dahulu. Karenanya, bagi orang Indonesia di sana, Belanda seakan menjadi rumah kedua.

Cukup dengan bahasa Inggris

Tak perlu khawatir bila tak mahir bahasa Belanda. Berdasarkan Education First (EF) English Proficiency Index (EPI), kemampuan bahasa Inggris orang Belanda ada di ranking ke-1 dari 72 negara lainnya.

Kemudian, menurut European Union (EU) Language Report pada 2012, sebanyak 94 persen orang Belanda setidaknya memang bisa berbicara dua bahasa, yaitu bahasa Belanda dan bahasa Inggris. Lalu, lebih dari setengah populasinya juga bisa berbicara bahasa Jerman.

Jadi, Anda tak perlu khawatir bila sehari-hari berbicara dalam bahasa Inggris dengan orang Belanda, termasuk ketika travelling. Dhani juga mengakui bahwa orang Belanda terbuka dengan orang asing, dan semuanya mau menjawab bila ditanya dengan bahasa Inggris.

Ilustrasi travelling bersama temanThinkstock/ViewApart Ilustrasi travelling bersama teman
“(Waktu kuliah) ada program ekstra belajar bahasa Belanda, tetapi enggak ikut. Selama kuliah pun selamat saja dengan bahasa Inggris. Waktu jalan-jalan atau belanja pun enggak susah,” imbuh Dhani. 

Selain itu, lingkungan internasional di Belanda juga sangat kental, seperti adanya berbagai pendidikan program internasional yang mendatangkan banyak pelajar asing. Karenanya, bahasa Inggris pun tetap banyak digunakan.

Travelling ke negara tetangga

Letak Belanda yang bersebelahan dengan negara-negara Uni Eropa lainnya, seperti Jerman atau Perancis, menggoda kita untuk menjelajah. Memiliki visa Schengen membuat para pelajar internasional mendapat akses yang lebih mudah untuk berwisata ke negara-negara tersebut.

Kanal di Amsterdam, Belanda. Dalam upaya untuk merebut kembali posisi tujuan wisata utama, kampanye I Amsterdam diperkenalkan sebagai slogan baru pada tahun 2004.NOVA DIEN Kanal di Amsterdam, Belanda. Dalam upaya untuk merebut kembali posisi tujuan wisata utama, kampanye I Amsterdam diperkenalkan sebagai slogan baru pada tahun 2004.
Dhani mengatakan, mahasiswa bisa saja travelling ke banyak negara di Uni Eropa asal pintar mengatur jadwalnya di antara aktivitas kuliah. Kemudian, persiapkan juga keuangannya dan rencanakan beli tiket murah.

[Baca Juga: Alumni Kampus Belanda Buka-bukaan Trik Sukses Raih Skor IELTS Tinggi!]

“Bisa kereta. Pakai pesawat budget airlines juga bisa. Ke Roma, misalnya, pulang-pergi (ke Belanda lagi) juga bisa,” ujar Dhani.

Melihat banyak kelebihannya, Anda bisa pertimbangkan untuk lebih serius lagi melanjutkan kuliah di Belanda. Untuk itu, jangan malas mencari informasi-informasinya, baik dari orang yang kuliah di sana maupun melaui acara pameran pendidikan.

Salah satu acara pameran pendidikan yang akan hadir, misalnya, adalah Dutch Placement Days 2017. Di sana, para calon mahasiswa bisa memperoleh informasi mengenai berbagai beasiswa untuk studi di Belanda, mencoba IELTS Prediction Test, serta mengikuti seminar menulis motivation statement.

Acara tersebut akan digelar di dua kota, yakni Surabaya pada Senin, 30 Oktober 2017, dan Jakarta pada Jumat, 3 November 2017.

Tak hanya itu, ada pula one-on-one session, yakni kesempatan bagi pengunjung untuk dapat bertatap muka langsung dengan perwakilan universitas di Belanda, dengan perjanjian terlebih dahulu. 

Untuk informasi lebih lebih lengkap tentang Dutch Placement Day 2017, Anda bisa mengunjungi laman nesoindonesia.or.id/dpd2017.

Jadi, setelah mengumpulkan informasi dan yakin akan banyak manfaat serta kelebihannya, jangan takut untuk daftar dan mewujudkan impian kuliah di luar negeri!


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau