4 Hal Penting Temukan Pekerjaan yang Jadi 'Renjana'

Kompas.com - 23/05/2018, 12:49 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Kamus Besar Bahasa Indonesia memadankan kata 'passion' dengan 'renjana'. Renjana memiliki arti: rasa hati yang kuat. Selain itu renjana juga digunakan untuk menyatakan keinginan atau niat untuk melakukan sesuatu. 

"Menemukan renjana dari pekerjaan kita bukanlah hal yang pasif. Renjana tidak datang dari tes bakat karir atau curhat dengan orang terdekat," jelas Dave Isay penulis buku "Callings: The Purpose and Passion of Work".

1. Titik temu 3 daftar

Buatlah 3 daftar pekerjaan yang kamu kuasai, hal yang membuat kamu merasa dihargai, dan pekerjaan yang menurutmu membuat orang lain lebih baik atau bahagia. 'Passion' atau renjana pekerjaanmu ada di titik temu antara ketiganya. Tutup semua apa yang orangtua harapkan, tuntutan sekitar atau saran teman. Carilah tempat tenang untuk bisa benar benar merenungkan hal ini, jelas Dave.

Jangan menuntut diri terlalu tinggi dalam pencarian ini. Menjadi ahli bedah yang luar biasa belum tentu menjadi sungguh menjadi renjana pekerjaanmu. Bisa jadi, melayani pelanggan di restoran itu bisa membuat bahagia, tambahnya.

Baca juga: Kunci Keberhasilan Tekad

2. Lahir dari pengalaman sulit

Renjana pekerjaan sering kali berasal dari pengalaman yang sulit. Pengalaman sulit seringkali membawa orang dalam perubahan di mana kita justru menemukan jalan baru dalam hidup, kata Dave. Pengalaman sulit seringkali justru memperjelas apa yang menjadi renjana dari pekerjaan yang kita lakukan, tambahnya.

3. Usia bukan patokan

Umur bukan hal yang relevan dengan penemuan renjana pekerjaan. Dalam bukunya itu, renjana dapat ditemukan pada usia berapa pun.

Dalam bukunya diceritakan, ada anak usia 15 tahun yang telah menjadi wasit NBA. Namun dicerita lain, ada seseorang yang bekerja sebagai akuntan selama 30 tahun sebelum menemukan kecintaannya menjadi penjual salmon.

“Melakukan pekerjaan yang seharusnya kita lakukan adalah salah satu pengalaman yang paling membahagiakan dan luar biasa yang dapat dimiliki seseorang,” kata Dave. Jadi jangan pernah menyerah untuk menemukannya, tambahnya.

 

4. Gaji bukan ukuran

Renjana pekerjaan sering kali tidak dapat diukur dengan gaji besar. Kecenderungan yang jutsru ditemukan Dave dalam bukunya adalah: sering orang meninggalkan pekerjaan bergaji tinggi untuk mengikuti renjana pekerjaan berpenghasilan lebih rendah tetapi lebih membahagiakan.

“Pesan yang umum diterima orang muda saat ini adalah pekerjaan yang ringan dengan gaji yang tinggi. Ini mimpi," tegas Dave.

Yang ditemukan justru 'mimpi' yang lain dimana seseorang dapat menemukan kebahagiaanya melalui kerja keras dan integritas. 

 


Dengan kata lain, Anda tidak hanya "menemukan" panggilan Anda - Anda harus berjuang untuk itu. Dan itu layak diperjuangkan. "Orang-orang yang menemukan panggilan mereka memiliki api tentang mereka," kata Isay, pemenang Hadiah TED 2015. “Mereka adalah orang-orang yang ingin bangun pagi dan pergi melakukan pekerjaan mereka.”

Lebih dari satu dekade mendengarkan wawancara StoryCorps, Isay memperhatikan bahwa orang-orang sering berbagi cerita tentang bagaimana mereka menemukan panggilan mereka - dan sekarang, dia mengumpulkan lusinan kisah hebat tentang subjek tersebut ke dalam buku baru, Callings: The Purpose and Passion of Work. Di bawah ini, ia membagikan 7 takeaways dari perjuangan yang susah payah untuk menemukan pekerjaan yang Anda sukai.

1. Panggilan Anda berada di persimpangan diagram Venn dari tiga hal: melakukan sesuatu yang Anda kuasai, merasa dihargai, dan memercayai pekerjaan Anda adalah membuat hidup orang menjadi lebih baik. “Ketika ketiga hal itu berbaris, itu seperti kilat,” kata Isay. Dia tidak menyarankan bahwa seseorang harus menjadi ahli bedah yang menyelamatkan nyawa agar merasa seperti mereka memiliki panggilan; memikirkan pelayan restoran yang berbicara kepada pelanggan dan membuat mereka merasa dicintai. Bagaimana Anda menemukan tumpang tindih ini? “Anda harus menutup semua obrolan tentang apa yang teman-teman Anda katakan untuk Anda lakukan, apa yang orang tua Anda minta Anda lakukan, apa yang masyarakat katakan agar Anda lakukan,” Isay berkata, “dan pergi saja ke tempat yang tenang di dalam Anda yang tahu yang sebenarnya. "
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau