KOMPAS.com - Berbagai penelitian dan didukung fakta sosial di masyarakat menunjukkan, tayangan film atau sinetron di televisi memiliki pengaruh yang kurang baik terhadap terhadap anak dalam hal kemampuan bersosialisasi, kemampuan verbal dan timbulnya perilaku konsumtif serta agresivitas.
"Anak-anak merupakan peniru ulung, apabila anak-anak menonton televisi tanpa kontrol, dampaknya akan negatif, anak akan meniru apa saja yang dilihat," kata Sukmanoor Akbar, psikolog dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin dikutip dari Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurutnya, perkembangan kognitif anak masih belum dapat mencerna untuk membedakan mana yang baik dan buruk.
Terlebih saat liburan, anak akan terpapar lebih banyak waktu di depan TV dibandingkan saat sekolah. Karena itu, menurut Sukmanoor, ada beberapa hal yang harus dilakukan orang tua adalah:
1. Orang tua harus menyaring tayangan yang layak atau tidak layak ditonton oleh anak.
Baca juga: 5 Langkah Mengajarkan Anak Meminta Maaf
2. Tetapkan juga aturan, kapan anak boleh menonton televisi dan kapan orang tua harus memberikan kebebasan pada anak untuk nonton televisi.
3. Hindari menaruh televisi di kamar anak dan ajaklah anak mengerjakan sesuatu atau hiburan lain sehingga anak tidak selalu menjadi televisi sebagai satu-satunya hiburan di rumah.
4. Perhatikan waktu tayang, jenis film dan istirahat si anak agar anak mudah menyesuaikan diri.
5. Diskusi dan berceritalah setelah menonton televisi dan berikan nilai-nilai positif untuk mengembangkan kemampuan moral anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.