Kemenristek: Pendidikan Jadi Penentu Daya Saing Global

Kompas.com - 30/08/2018, 18:16 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, sektor pendidikan tinggi memainkan peran penting untuk mendukung ekonomi bangsa dan meningkatkan daya saing bangsa. Perguruan tinggi diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan tinggi agar mampu menghasilkan lulusan berkualitas.

“Tidak hanya dengan ilmu pengetahuan saja, mahasiswa juga harus memiliki kemampuan ‘hard skill’ dan kemampuan ‘soft skill’ yang baik untuk siap menghadapi era revolusi industri keempat saat ini,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti Ainun Na’im pada pembukaan konferensi Asia Pacific Quality Network (APQN) Global Summit 2018 di Denpasar, Bali, (28/8/2018).

Konferensi tahunan APQN Global Summit 2018 ketiga ini mengambil tema “Jaminan Kualitas untuk Pendidikan Tinggi 4.0 – Masalah dan Tantangan”, dihadiri rektor perguruan tinggi, pimpinan perguruan tinggi, pimpinan Badan Jaminan Kualitas Eksternal, dan pimpinan Lembaga Akreditasi dan Perguruan Tinggi di Negara-negara kawasan Asia-Pasifik.

Baca juga: Anggaran Kemenristek Naik jadi Rp 41,2 Triliun, untuk Apa Saja?

 

Konferensi ini juga menghadirkan para pembicara ahli dan praktisi di bidang jaminan kualitas pendidikan tinggi internasional.

1. Konferensi APQN

Presiden Asia Pacific Quality Network (APQN) Jianxin Zhang mengatakan, sejak tahun 2016, APQN telah berhasil menyelenggarakan dua konferensi Asia Pacific Global Summit (APGS) di Taiwan dan India. Konferensi tersebut juga menghasilkan beberapa terobosan-terobasan demi memajukan jaminan kualitas dalam pendidikan tinggi di seluruh kawasan Asia-Pasifik.

“Meskipun baru berusia 3 tahun, tetapi kita mempunyai semangat memberikan pengaruh positif dan berkontribusi terhadap jaminan kualitas di pendidikan tinggi di kawasan Asia-Pasifik. Kami sangat senang memiliki peserta dari berbagai negara seperti Australia, Kamboja, Cina, Jepang, Malaysia, Filipina, Rusia, Thailand, Timor Leste, Tonga, dan Indonesia,” ucap Jianxin Zhang.

Ketua Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang juga sebagai Presiden ASEAN Quality Assurance Network (AQAN), T. Basaruddin, mengatakan konferensi AQPN Global Summit telah dianggap sebagai salah satu acara internasional tahunan yang penting di bidang jaminan kualitas pendidikan tinggi.

2. Meningkatkan tata kelola perguruan tinggi

“Jaminan kualitas dalam pendidikan tinggi telah menjadi masalah global. Institusi pendidikan tinggi di seluruh dunia saat ini juga sudah memfokuskan masalah ini untuk merancang dan menerapkan mekanisme dan sistem jaminan kualitas yang baru untuk kedepannya,” tambahnya.

Ainun dalam sambutan juga menyampaikan, dalam menghadapi era revolusi industri keempat, Kemenristekdikti telah mengambil langkah-langkah progresif, seperti membawa inovasi dan kewirausahaan ke dalam sistem di perguruan tinggi, mendorong dan memfasilitasi institusi pendidikan tinggi untuk membuka program studi yang berinovatif, dan menjembatani kesenjangan antara universitas dengan industri.

“Kami juga terus meningkatkan tata kelola perguruan tinggi, baik dari sisi transparansi, adil, akuntabilitas, dan bertanggung jawab, agar mereka lebih siap menjadi perguruan tinggi yang berkualitas tanpa melupakan mutu pendidikan tinggi,” imbuh Ainun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau