Tim UGM Raih Dua Gelar Lomba Robot di Korsel, Begini Ceritanya

Kompas.com - 24/10/2018, 12:14 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Enam mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta berhasil menyabet medali emas dan perunggu kategori "Humanoid Robot" di ajang International Robot Contest (IRC) 2018, Korea Selatan.

Enam mahasiswa tersebut adalah Ikrima Sabri (Fakultas Teknik), Dini Nur Anisa (Fakultas Teknik), Tribagus Novandi Winantyo (Fakultas Teknik), Muhammad Hadyan Akbar (Fakultas Teknik), Farchan Hakim Raswa (Fakultas MIPA), dan Arifandhi Nur Muhamad (Fakultas MIPA).

Di bawah bimbingan dosen Fakultas MIPA, Wahyono, mereka meraih juara satu dalam kategori "Autonomous Curling" dan juara tiga kategori "Boxing".

Keenam mahasiswa itu tergabung dalam tim robot UGM (GMRT atau Gadjah Mada Robotic Team), yang merupakan salah satu komunitas robotika resmi di UGM.

Persiapan

Ketua tim, Ikrima Sabri menceritakan, timnya membutuhkan waktu persiapan yang lumayan lama.

"Sekitar 4 bulan," kata Sabri saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/10/2018).

Robot buatan Tim UGM di ajang internasional, Korea SelatanDok. Novandi Robot buatan Tim UGM di ajang internasional, Korea Selatan
Sabri menambahkan, mereka mengerjakan robot ini hampir setiap malam hingga pagi. Di sisi lain, keesokan harinya mereka tetap harus kuliah.

"Belum lagi pas waktu minggu-minggu ujian, itu lebih berat lagi," ujar Sabri.

Baca juga: ITS Jadi Pemenang "Piala Dunia Robotik" di Kanada

Tribagus Novandi Winantyo, atau yang akrab disapa Novandi menambahkan, ajang IRC kali ini diikuti oleh 10 negara, di antaranya Indonesia, Korea Selatan, Jepang, Hongkong, dan Taiwan.

Pada ajang yang terlaksana selama tiga hari ini, satu robot buatan peserta diperbolehkan mengikuti beberapa kategori.

Novandi menyampaikan, tim mereka turut di lima kategori. Namun, mereka belum berhasil meraih kemenangan untuk tiga kategori lain.

"Kami bawa tiga robot. Kami ikut lima kategori, yaitu Curling, Dance, Marathon, Boxing, dan Royal Rumble," ujar dia.

Novandi menuturkan, tim robotik UGM terakhir kali mengirimkan perwakilannya di ajang yang sama pada tahun 2015. Saat itu, tim UGM mendapatkan medali perunggu di kategori Curling.

"Tahun 2016 dan 2017 UGM tidak mengirim tim ke sana," ujarnya.

Baca juga: Inilah Sekolah Robotik Pertama di Indonesia!

Tantangan

Persiapan berbulan-bulan tak serta merta membuat tim mereka melenggang tanpa tantangan.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau