KOMPAS.com - Memasuki tahun baru, pemerintah Singapura melalui Kementerian Pendidikan meluncurkan aplikasi untuk meningkatkan komunikasi antara sekolah dan orang tua.
Menteri Pendidikan Ong Ye Kung meluncurkan aplikasi bernama "Parents Gateway", Rabu, 2 Januari 2019 di Sekolah Dasar Huamin disaksikan sekitar 200 orangtua murid kelas 1 sekolah tersebut.
Dilansir dari Straitstimes.com, aplikasi seluluer ini bertujuan meningkatkan komunikasi antara orang tua dan sekolah baik di tingkat sekolah dasar, menengah dan atas.
Orangtua diharapkan tidak lagi harus mengisi formulir persetujuan secara tertulis ketika anak-anak meminta ijin saat kunjungan lapangan atau perjalanan belajar (study tour). Kini orangtua cukup melakukannya secara daring melalui aplikasi.
Tidak hanya itu, sekolah dapat menggunakan untuk mengirimkan informasi terbaru kepada orang tua tentang program dan kegiatan. Semacam agenda kegiatan siswa setiap minggu atau hari, hanya kali ini dalam bentuk digital.
Baca juga: Singapura Mengubah Paradigma Pendidikan, Belajar Bukan Kompetisi
Orang tua juga dapat menggunakannya untuk keperluan administrasi seperti memberikan persetujuan bagi anak-anak mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
"Ada banyak potensi. Kita dapat melihat kegunaan lain untuk orangtua, misalnya persetujuan kegiatan siswa, memeriksa saldo Edusave. Setelah itu selesai, kami juga dapat memasukkan fungsi pembayaran uang sekolah, misalnya," jelas Menteri Pendidikan Singapura Ong Ye Kung.
"Jadi saya pikir (pengunaannya nanti) tidak dapat dibatasi selain oleh imajinasi kita," tambahnya.
Vanitha Varatharajoo, 34 tahun, orangtua dari siswa yang duduk di kelas 5 dan 6, mengatakan, "Kami dulu menerima formulir izin dan surat-surat dari sekolah, tetapi kadang-kadang kami salah menaruhnya atau anak-anak mungkin tidak sengaja membuangnya."
"Sekarang kita dapat merujuk ke detail program kapan pun kita mau atau memeriksa apakah anak-anak memiliki tugas untuk dikerjakan di rumah," jelasnya.
Menteri Pendidikan Singapura Ong Ye Kung menambahkan aplikasi juga memiliki manfaat bagi guru.
"Saya benar-benar berharap melalui aplikasi ini, kita dapat mengurangi beban administrasi pada guru dan semoga ini, dari waktu ke waktu, membebaskan lebih banyak waktu untuk mereka sehingga mereka dapat lebih fokus pada apa yang mereka kuasai, yaitu mengajar dan belajar," katanya.
Aplikasi ini tersedia di iOS dan Android dan dikembangkan oleh Badan Teknologi Pemerintah (GovTech) dan Kementerian Pendidikan dan sudah da 66 sekolah dasar dan menengah ambil bagian dalam program ini.
Kementerian Pendidikan Singapura berencana secara progresif akan memperluas aplikasi ke semua sekolah, meskipun tidak ada tanggal target ditetapkan.