KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan agar kualitas dan kuantitas SDM kesehatan merata di Indonesia, setiap provinsi minimal memiliki satu perguruan tinggi dengan program studi kedokteran.
Hal tersebut disampaikan Menristekdikti dalam acara Penyerahan Surat Keputusan (SK) Izin Penyelenggaraan Program Studi Kedokteran di Universitas Negeri Gorontalo (UNG).
SK ini diserahkan Menristekdikti kepada Rektor UNG Syamsu Qamar Badu pada saat kuliah umum Menristekdikti bersama mahasiswa dan civitas akademika UNG di Auditorium UNG pada Kamis (24/1/2019).
“Izin prodi kedokteran ini saya serahkan sebagai upaya Kemristekdikti membangun SDM kesehatan di Gorontalo yang ke depan diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah Gorontalo,” jelas Nasir seperti dikutip dari siaran pers Kemenristekdikti.
Baca juga: Meruntuhkan Tembok Pembeda Perguruan Tinggi Swasta dan Negeri
Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri yang berkembang pesat UNG berhasil penuhi syarat membuka prodi kedokteran dengan menjadi perguruan tinggi memiliki akreditasi A.
Menristekdikti menjelaskan bahwa penyerahan izin penyelenggaraan prodi kedokteran di UNG ini merupakan upaya Kemristekdikti untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah Gorontalo.
“Setiap Provinsi di Indonesia harus ada minimal satu perguruan tinggi yang memiliki Prodi Kedokteran, sebagai upaya pemerataan tenaga kesehatan di Indonesia yang masih kurang,” tutup Menristekdikti.
Pada saat yang sama, Menristekdikti juga meresmikan gedung baru UNG yang didanai Islamic Development Bank (IsDB).
Di lokasi baru UNG dibangun 13 gedung terdiri atas ruang kuliah, ruang kantor, dan laboratorium yang akan ditempati oleh 4 fakultas yakni Fakultas Teknik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Pertanian, Fakultas Sastra dan Budaya serta Fakultas Perpustakaan.
Menteri Nasir mengatakan bahwa pembembangan sumber daya manusia (SDM) harus didukung dengan pembangunan infrastruktur kuat. Dengan fasilitas kampus seperti laboratorium, perpustakaan, ruang kuliah dan fasilitas lainnya yang mumpuni dan sesuai dengan tuntutan era Revolusi Industri 4.0, maka Tri Dharma Perguruan tinggi di UNG dapat berjalan secara optimal.
Ia menggaris bawahi agar UNG memanfaatkan fasilitas baru secara baik, terutama untuk menghasilkan inovasi melalui penelitian yang memiliki dampak bagi kemajuan bangsa.