Stunting, Pengangguran dan 5 Tantangan Pendidikan Saat Ini

Kompas.com - 20/02/2019, 17:05 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Dunia pendidikan Indonesia setidaknya harus menghadapi 7 tantangan menuju peringatan satu abad Indonesia yang jatuh tahun 2045 mendatang.

Ketujuh tantangan itu dikemukakan pada pembukaan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Ditjen PAUD dan Dikmas Tahun 2019 di Makassar (19/2/2019).

Dilansir dari forum Sahabat Keluarga, ke-7 tantangan itu yaitu:

1. Bonus demografi

Indonesia menghadapi bonus demografi, yakni besarnya populasi masyarakat usia produktif,  usia 14-64tahun, yang pada rentang waktu 2020-2036 akan mencapai sekitar 52 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Baca juga: 3 Soal Utama Pemberdayaan Pendidikan di Indonesia

“Hanya satu kali dalam sejarah Indonesia. Bonus demografi ini menjadi tantangan yang kalau tidak dimanfaatkan akan jadi beban, “ujar Harris.

2. Stunting

Di tengah bonus demografi ini Indonesia mengalami apa yang disebut stunting atau kekerdilan, yaitu kondisi gizi buruk dialami bayi usia di bawah lima tahun. Kalau stunting ini tidak diatasi, bayi akan tumbuh tidak optimal.

“Satu dari tiga anak Indoneia alami stunting. Saat ini, Indonesia berada diurutan 64 dari 65 negara yang mengalami stunting, “katanya. Fenomena stunting ini, lanjut Harris, membuat Indonesia akan kehilangan 11 persen Groos Domestic Product (GDP). 

3. Komitmen SDG's

Dalam Sustainable Development Goal’s 2030, Indonesia berkomitmen memenuhi 17 tujuan SDG’s, antara lain tidak ada lagi anak yang tidak ikut PAUD berkualitas. Setiap tahun akan dimonitor dan diminta laporannya oleh PBB.

4. Sistem pendidikan belum sempurna

Sistem pendidikan dasar dan menengah Indonesia  belum sempurna. Salah satu indikatornya yaitu adanya anak putus sekolah di jenjang sekolah dasar sampai menengah. Data Kemendikbud, ada 1,2 juta siswa belum selesai pendidikan dasar namun langsung terjun langsung ke pasar kerja tanpa keterampilan.

5. Pengangguran terbuka.

Harris mengungkapkan perlunya dibentuk gerakan nasional atasi pengangguran.

6. Kemajuan sains dan teknologi

Khususnya kemjuan teknologi informasi, kemajuan ini mempengaruhi seluruh aspek kehiduan manusia. Salah satunya, akan banyak jenis pekerjaan hilang digantikan  robot.

Namun akan juga muncul  pekerjaan baru jenis hybrid yang belum ada aturannya seperti layanan transportasi online, toko online, dan sejenisnya.

 7. Terbitnya berbagai aturan 

Antara lain Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. Salah satu konsekuensinya, PAUD dan pendidikan dasar  jadi kewenangan daerah. “Masalahnya, di satu sisi pusat tidak punya kewenangan namun di sisi lain masih banyak pemda masih kaku dan setengah hati melaksanakannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau