KOMPAS.com - Kemenristekdikti, L2Dikti Wilayah 3 dan 19 pendidikan tinggi turut mendukung pagelaran Festival Sarung Indonesia 2019 yang digelar di Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (3/3/2019).
Ke-19 pendidikan tinggi tersebut di antaranya; Unkris, Ipwija, Universitas Al-Azhar, Akbid Kartini Jakarta, Polimedia Kreatif, Akademi Sekretaris Don Bosco, Uhamka, Bhayangkara, Universitas Terbuka, Universitas Esa Unggul, UKI.
Selain itu, turut hadir perwakilan mahasiswa Universitas Pancasila, Universitas Atma Jaya, Universitas Gunadarma, Akper Polri, Akademi Kesehatan Gigi Puskesad, Akper Pelni, Akademi Sekretaris Budi Luhur dan Akper Cikini.
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan dengan digelarnya Festival Sarung Indonesia diharapkan dapat mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya para UKM perajin sarung di Indonesia.
“Dengan adanya kekuatan ekonomi lokal kita dapat meningkatkan ekonomi rakyat, apabila ekonomi rakyat meningkat maka kesejahteran ekonomi semakin baik,” ujar Mohamamad Nasir dikutip dari rilis media Kemenristekdikti.
Baca juga: Jokowi Usul Setiap Bulan Ada Momen Khusus Pakai Sarung Bersama-sama
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengapresiasi keragaman sarung yang dimiliki bangsa Indonesia, ia mengungkapkan sarung merupakan salah satu kekayaan Indonesia dalam hal budaya.
Oleh sebab itu Jokowi mengajak masyarakat untuk mengenakan sarung, minimal sebulan sekali.
“Ini adalah kekayaan budaya yang tidak dimiliki bangsa lain. Oleh sebab itu saya ingin mengajak masyarakat nantinya setiap hari tertentu dalam satu bulan kita memakai sarung bersama-sama, bisa seminggu sekali, bisa dua minggu sekali, bisa sebulan sekali. Kita lihat nanti, ”ucapnya.
Selanjutnya Presiden Jokowi mengatakan sarung merupakan warisan budaya Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain dan sudah semestinya generasi bangsa melesatrikan sarung serta mentransformasikan menjadi gaya hidup generasi penerus bangsa.
Kekayaan budaya dalam sarung ini, menurut Presiden, harus ditempatkan pada tempat yang paling baik.
“Hal ini merupakan bentuk penghargaan kita atas karya dan produksi sarung dari setiap provinsi yang memiliki keragaman corak, motif, dan warna, serta memiliki filosofi yang tinggi," jelas Presiden.
Presiden Jokowi melanjutkan, "Baik berupa tenun, songket, batik dan jenis lainnya dari seluruh nusantara, sesuai dengan tema kegiatan ini sarung bukan hanya sebagai identitas budaya, namun juga pemersatu bangsa.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.