Hadapi Era Industri 4.0, Pemerintah Dorong Swasta Ambil Peran BLK

Kompas.com - 01/07/2019, 17:50 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kehadiran program pendidikan dan pelatihan yang diadakan perusahaan swasta bagi para calon tenaga kerja sangat diharapkan untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan mereka memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

Selama ini pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja telah menggelar program serupa melalui balai latihan kerja (BLK). Namun, peran swasta masih diperlukan agar semakin banyak calon tenaga kerja berkesempatan mengikuti program tersebut.

Terlebih lagi, memasuki era industri 4.0, dunia industri harus siap menghadapinya dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilan tenaga kerja untuk mengikuti perkembangan zaman yang semakin canggih.

Swasta dukung upaya pemerintah

Salah satu perusahaan yang menggelar program ini adalah Akademi Ritel Gramedia (ARG) yang mengadakan pendidikan dan pelatihan di bidang ritel bagi lulusan SMA dan SMK atau sederajat.

Baca juga: Wisuda Ke-4 Akademi Ritel Gramedia Hasilkan Lulusan Ritel Profesional

Menurut Kepala Sub-Direktorat Penempatan Tenaga Kerja Khusus Kementerian Tenaga Kerja Selviana, pelatihan semacam ini mendukung usaha pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di bidang ritel seiring dengan zaman yang semakin berkembang.

Pelatihan ini membantu pemerintah dalam menyiapkan SDM ritel yang mampu beradaptasi dengan era industri 4.0. Ritel juga sudah berubah, harus ada peningkatan, tidak hanya melayani di belakang meja, tapi bisa melayani dengan sistem online sesuai perkembangan zaman sekarang,” ucap Selviana saat ditemui Kompas.com di Gramedia Learning Center, Jakarta, Senin (1/7/2019).

Kombinasi pelatihan dan magang

Ia berpendapat, pelatihan ini merupakan salah satu upaya memberikan bekal dan pandangan para peserta mengenai dunia kerja yang sesungguhnya sehingga nantinya benar-benar siap mempraktikkan ilmu yang didapat saat pelatihan.

Selain itu, peserta pelatihan juga memperoleh kesempatan magang langsung di Gramedia atau perusahaan ritel lain, dan mereka juga memperoleh uang saku sebagai penghasilan karena dianggap telah membantu operasional perusahaan tersebut.

“Ini sangat efektif, pelatihan dua bulan di kelas dan dua bulan magang, salah satu langkah menyiapkan mereka melihat praktik dunia kerja yang sesungguhnya. Mereka juga dapat uang harian sesuai standar. Jadi SDM ritel yang siap dan mampu melayani konsumen tidak hanya di Gramedia, tapi perusahaan ritel lain,” imbuh Selviana.

Siapkan tenaga ritel berkompeten

Ia mengharapkan program seperti ini berlangsung berkesinambungan untuk meningkatkan keterampilan, baik di bidang sama (upskill) maupun bidang lain (reskill).

“Semoga dapat terus berlanjut karena program pemerintah tidak hanya skill, tapi ada upskill dan reskill. Kalau upskill ada peningkatan dari jenis keterampilan yang sama, sedangkan reskill bisa mengikuti pelatihan jenis lain,“ pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut Akademi Ritel Gramedia menggelar wisuda bagi peserta Batch 4, sekaligus melepas peserta magang Batch 5, dan membuka kelas baru Batch 6 di Gramedia Learning Center, Jakarta, Senin (1/7/2019).

Program pendidikan dan pelatihan Gramedia ini ditujukan bagi lulusan SMA/SMK atau sederajat agar mendapatkan bekal sebagai tenaga kerja siap terjun dalam industri ritel. Selain itu, berbagai perusahaan ritel pun dapat mengambil lulusan program ini bekerja di perusahaan tersebut sesuai kebutuhan masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau