Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tingkatan Kualitas Pendidik, Kemdikbud Gelar Pemilihan Guru Berprestasi

Kompas.com - 14/08/2019, 18:04 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
- Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Supriano mengatakan, keteladanan guru dan tenaga kependidikan (GTK) bagi murid dan lingkungannya, merupakan kunci sukses dalam pencerdasan kehidupan bangsa.

“Maka dari itu, di tengah fokus pemerintah untuk membangun kualitas sumber daya manusia (SDM), langkah-langkah meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan juga harus terus dipacu,” kata Supriano dalam konferensi pers di Ruang Rapat Ditjen GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikud), Jakarta, Senin (12/08/2019)

Berangkat dari hal tersebut, Kemdikbud kembali menggelar Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi di tahun 2019.

“Kemdikbud menggelar event itu sebagai langkah konkret menyukseskan visi Pemerintah yang kini berfokus pada pembangunan manusia. Apalagi semangat HUT ke-74 RI adalah 'SDM Unggul Indonesia Maju',” ungkap Supriano.

Diikuti guru terbaik se-Indonesia

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Rabu (14/8/2019) dijelaskan, pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 diikuti 695 orang guru dan tenaga kependidikan dari 34 provinsi.

Peserta terdiri dari unsur guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tenaga kependidikan yang merupakan hasil seleksi berjenjang dari tingkat kabupaten dan kota, provinsi, kemudian nasional.

Perlu diketahui, lomba Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi merupakan kegiatan rutin tahunan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud.

Pada 2019 ini mata lomba dibagi menjadi 28 kategori. Kategori tersebut memisahkan tiap jabatan fungsional dan jenjang pendidikan.

Baca juga: Mendikbud Minta Guru Pensiun Tetap Mengajar, Ini Kata FSGI

“Jadi akan ada kategori Guru, Kepala Sekolah, Pengawas jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, Berprestasi, sesuai fungsi dan jenjang pendidikannya. Termasuk Guru Berprestasi Sekolah Luar Biasa dan sekolah inklusif lain,” ujar Supriano.

Nantinya akan ditentukan pemenang juara I, II, dan III untuk semua kategori lomba. Setiap juara 1, 2, dan 3, masing-masing memperoleh hadiah Rp 20 juta, Rp 15 juta , dan Rp 10 juta.

Bagi seluruh peserta yang tidak memperoleh juara, juga akan diberikan apresiasi berupa imbalan prestasi senilai Rp 3 juta karena berstatus sebagai finalis.

“Sebagai hasil seleksi berjenjang, satu provinsi, di tiap kategori mengirim satu orang. Artinya yang ikut Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi besok adalah finalis dan juara dari daerahnya masing-masing,” imbuhnya.

Proses penilaian

Untuk menilai guru berprestasi, Kemdikbud tidak hanya fokus pada kompetensi teknis dan akademis. Tiga kompetensi lain yaitu sosial, profesionalitas, dan wawasan kependidikan, juga akan dinilai.

Uji kemampuan tersebut juga tak hanya dilakukan monoton melalui tes tertulis. Para guru dan tenaga kependidikan dalam beberapa rangkaian nanti diminta membuat video aktivitasnya selama mengajar di sekolah untuk diunggah secara daring.

Selain itu, ada juga aktivitas permainan dan tugas kelompok.

Hal tersebut menurut Supriano penting karena para guru di lapangan tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan hafalan. Namun juga harus mampu memicu diskusi dan melakukan transfer ilmu pengetahuan dengan cara-cara yang kritis sekaligus menyenangkan.

“Dari aktivitas yang beragam, akan kelihatan kemampuan para guru bekerja sama, berkomunikasi, pemecahan masalah, dan literasi digital. Termasuk kedalaman pemahamannya terkait kebijakan pendidikan, perundang-undangan pendidikan, sampai rasa nasionalisme, dan cinta Tanah Air,” ujar Supriano

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com