KOMPAS.com - Di tahun 2030 Indonesia diproyeksikan akan mengalami perubahan struktur populasi dengan didominasi oleh penduduk usia produktif (15-64 tahun) mencapai 68 persen dari total penduduk atau sekitar 200 juta penduduk.
Anak-anak yang kini duduk di bangku kelas 1 SD pada tahun 2030 akan duduk di bangku SMA dan masuk dalam golongan usia produktif. Peluang bonus demografi seperti ini tentu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Oleh karena itu sejumlah upaya harus dilakukan agar sumber daya manusia (SDM) Indonesia dipersiapkan dengan baik, termasuk bagi anak-anak yang saat ini duduk di jenjang pendidikan dasar.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) adalah bekerja sama dengan pemerintah daerah di empat provinsi dalam melaksanakan Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) – sebuah kemitraan pemerintah Australia dan Indonesia .
Program yang dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur ini dilakukan dengan tujuan menggali dan memahami upaya-upaya konteks lokal yang mampu meningkatkan kemampuan dasar siswa, yaitu literasi atau kemampuan membaca siswa.
Baca juga: Hari Aksara Internasional, Angka Bebas Buta Aksara Indonesia Capai 98 Persen
Kemampuan dasar tersebut sangat penting, karena merupakan pondasi dari segala pembelajaran siswa. Tidak sekedar bisa membaca, tetapi kemampuan pemahaman membaca.
Penguasaan siswa terhadap kemampuan tersebut akan berimplikasi luas pada pembelajaran di subyek-subyek lainnya, termasuk sains, teknologi, matematika, pendidikan karakter, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Faktanya, kemampuan anak-anak Indonesia masih tertinggal dibandingkan teman-temannya di negara-negara tetangga di wilayah ASEAN. Hal ini nampak dalam hasil studi internasional yang menguji dan membandingkan prestasi anak-anak sekolah di seluruh dunia (PISA, 2015; PIRLS, 2011).
Anak-anak yang tidak memiliki fondasi yang kuat akan dengan cepat tertinggal dari teman-temannya di seluruh bidang pembelajaran, dan ketimpangan ini semakin melebar seiring waktu.
Saat ini, masih terdapat ketimpangan yang besar dalam hal kemampuan dasar siswa di berbagai daerah di Indonesia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.