Cimahi Techno Park Diresmikan, Dorong Ekonomi Berbasis Inovasi

Kompas.com - 25/09/2019, 16:12 WIB
Erwin Hutapea,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meresmikan Cimahi Techno Park (CTP), di Jalan Baros, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat, Selasa (24/9/2019).

Kehadiran CTP diharapkan dapat mendongkrak perekonomian berbasis inovasi, secara khusus di Kota Cimahi dan secara umum di Jawa Barat.

Dalam peresmian itu, hadir pula Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, Wakil Wali Kota Cimahi Letkol Inf (Purn) Ngatiyana, serta dan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati.

Menristekdikti mengatakan, CTP merupakan salah satu dari 100 techno park yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada awal pemerintahan periode 2015-2019.

“Dua klaster industri yang akan dikembangkan oleh CTP yaitu industri animasi dan industri pangan olahan (makanan dan minuman) diharapkan mampu berkontribusi bagi perekonomian masyarakat Cimahi,” ujar Mohamad Nasir.

Lokal ke global

Dia mendorong pemerintah daerah lain dapat mengembangkan techno park yang berbeda sesuai dengan kearifan dan potensi lokal masing-masing.

Baca juga: Kemenristekdikti Gelar Pameran Teknologi dan Inovasi Anak Negeri

Paradigma yang harus dibangun untuk bersaing di tingkat dunia adalah cara pandang local to global untuk menjadikan produk lokal menjadi kelas dunia.

"Ini menjadi sangat bagus tidak hanya techno park di Cimahi bidang animasi. Perlu lagi techno park di tempat lain di bidang kesehatan, manufaktur yang akan menumbuhkan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, cara pandang local to global, produk lokal menjadi kelas dunia perlu ditanamkan kepada pelaku industri kreatif di daerah," imbuhnya.

Menurut Nasir, perlu dibangun ekosistem yang mendukung agar suatu techno park dapat berkembang dengan baik (mature). Sinergi yang baik antara akademisi, dunia industri, dan pemerintah (academicians-businesses-government: Triple Helix) sangat penting dalam membangun ekosistem techno park.

Inovasi dan invensi yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pasar agar hasilnya dapat dikomersialisasikan.

“Ekosistem yang baik harus melibatkan inventor dan innovator, dunia industri, dan pemerintah. Inovasi dan ide harus didukung pendanaan dan hilirisasi dari dunia industri. Pemerintah berperan dalam memediasi antara inventor dan innovator dengan dunia industri,” ucap Nasir.

Cihami optimalkan kapasitas

Menristekdikti Mohamad Nasir didampingi Dirjen Risbang Muhammad Dimyati dan Kepala BPPT Hammam Riza dalam peresmian Cimahi Techno Park di Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (24/9/2019).Kemenristekdikti / Adnan Nugroho Menristekdikti Mohamad Nasir didampingi Dirjen Risbang Muhammad Dimyati dan Kepala BPPT Hammam Riza dalam peresmian Cimahi Techno Park di Kota Cimahi, Jawa Barat, Selasa (24/9/2019).

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPPT Hammam Riza menuturkan, Kota Cimahi dipilih sebagai salah satu lokasi pembangunan techno park karena mempunyai tekad dan bernilai baik dalam pandangan BPPT.

“Pemilihan Kota Cimahi sebagai salah satu lokasi pembangunan techno park ini tidak terlepas dari posisinya saat itu sebagai salah satu mitra aktif yang memiliki komitmen tinggi serta dianggap strategis bagi BPPT,” ungkap Hammam.

Baca juga: Inovasi Desa Juara Jabar Borong 3 Penghargaan Sekaligus

Dia menambahkan, jika melihat dari berbagai negara maju yang telah berhasil mengembangkan techno park, misalnya Jepang dan Korea Selatan, proses dari mulai pembangunan sampai dengan terwujud dan berfungsinya sebuah techno park memerlukan waktu yang relatif lama, bahkan ada yang lebih dari 10 tahun.

Halaman:


komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau