KOMPAS.com- Urifah, guru SDN Mojorejo 1 Kota Batu, Jawa Timur mendapat kesempatan mengajar selama dua minggu di India. Kesempatan ini datang melalui undangan Jairam Public School, Tamilnadu Salem, India.
Selain mengajar siswa SD di India, Urifah juga akan mengenalkan budaya Indonesia di depan forum guru di sana bersama dengan Maheswari Calya Kalila, salah seorang muridnya.
“Tidak menyangka, sambutannya sangat istimewa. Pihak tuan rumah memberikan buket bunga dan mengawal kami hingga ke tempat acara. Saya merasa terhormat sebagai tamu yang hanya guru SD dari Indonesia,” tutur Urifah yang juga alumni FKIP Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, setibanya di Turichappaly Airport India, Rabu, 18 September lalu.
Dilansir dari rilis resmi Kemendikbud, Selama dua minggu di India, Urifah dan Maheswari akan mengikuti rangkaian kegiatan seperti sharing pembelajaran bahasa Inggris, pertukaran budaya, serta pengenalan lingkungan alam.
Beberapa agenda kunjungan, antara lain, school visit di daerah Tamilnadu India, situs-situs bersejarah, area wirausaha tradisional, dan pembuatan sulaman khas India.
Pada hari pertama, usai berkeliling sekolah dasar di sana, rombongan disambut jamuan makan istimewa. Selanjutnya, di hari kedua giliran rombongan Indonesia mengenalkan tarian poco-poco dan lagu-lagu daerah yang memukau siswa India.
Baca juga: Di Balik Peringatan Hari Guru Sedunia dan Ancaman Krisis Tenaga Pendidik
Permainan tradisional dakon, keterampilan menyulam, dan menari juga menjadi ajang pertukaran budaya menarik.
“Yang menyenangkan, saya diberi kesempatan mengajar di lima kelas dengan topik lingkungan. Saya bercerita tentang kehidupan metamorfosa kupu-kupu yang banyak terjadi di Indonesia. Alhamdulillah respon mereka sangat positif,” urai Urifah yang memang memiliki hobi mengamati kupu-kupu.
Pada hari-hari berikutnya, Urifah juga diundang secara khusus mengisi acara diskusi di lembaga kemanusiaan para pebisnis dunia, Rotary Club, dengan tema "Religious Diversity, Belief and Tolerance in Indonesia".
Setelah itu, ia juga diundang sebagai tamu kehormatan di acara pemberian penghargaan guru-guru dalam rangka hari guru dan literasi yang diorganisir Rotary Club.
Di acara itu, Urifah diberi kesempatan berbicara di podium tentang Environmetal Education.
Diungkapkan Urifah, banyak hal yang bisa dipetik dari pengalaman belajar dan pembelajaran selama di India.
Antara lain budaya disiplin dan membaca yang tinggi, pemakaian bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, etos belajar siswa, konsistensi kurikulum pendidikan fullday school yang baik, fasilitas sekolah yang memadai dan investasi SDM guru yang mumpuni dibarengi dengan manajemen sekolah yang sangat baik.
Sementara itu, dua guru pendamping ABK juga mendapatkan kesempatan belajar asesmen dengan pihak sekolah di AKV International School, terutama untuk sekolah inklusi.
Beberapa sekolah yang dikunjungi untuk berbagi pengalaman tentang pendidikan dan kebudayaan selain di Jairam School College, juga di Sheshaas International Public School dan AKV International School Secondary Level di Tamilnadu India.