KOMPAS.com – Sekelompok mahasiswa dari tiga universitas di Medan, Sumatera Utara, berhasil memperoleh penghargaan dalam dua kategori pada ajang World Invention Competition and Exhibition di Malaysia.
Para mahasiswa yang terdiri dari lima orang dan tergabung dalam komunitas Rumah Internet itu berhasil membuat inovasi produk minuman kesehatan yang diberi nama Soifera.
Kelima mahasiswa itu yakni Aflah Fajari dari Universitas Sumatera Utara (USU), Nurlina Maharani dan Yurid Audina dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), serta Rafika Utami dan Fanny Fashiri dari Universitas Negeri Medan (Unimed).
“Alhamdulillah tim kami dapat kategori Gold Medal dan Malaysia Young Scientists Organization dari ajang tersebut,” ucap Nurlina Maharani, seperti dilansir Tribun Medan, Senin (7/10/2019).
Baca juga: Ini Dia, Daftar Jawara Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia 2019
Ia mengatakan, mereka berasal dari jurusan yang berbeda-beda, yaitu dari Pertanian, Pendidikan Kimia, Matematika Murni, dan Pendidikan Bahasa Inggris. Meskipun demikian, mereka tidak mengalami kendala di antara sesama anggota.
Dalam kompetisi tersebut, Nurlina menuturkan, kelompoknya harus bersaing dengan peserta lain dari berbagai negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Inggris, Vietnam, Thailand, Turki, dan Korea Selatan.
Para jurinya pun berasal dari negara-negara tersebut. Adapun jumlah pesertanya secara keseluruhan mencapai 251 partisipan.
Mengenai inovasi produk minuman kesehatan yang dibuat, ia menjelaskan, Soifera merupakan sejenis bubuk penambah nutrisi dan gizi dari minuman yang salah satu bahannya yaitu kecambah sorgum.
“Manfaat dari Soifera ini cukup banyak, selain sorgum itu produk lokal Indonesia yang pemanfaatannya belum banyak dilakukan masyarakat, sorgum juga memiliki karbohidrat dan kalsium yang tinggi,” papar Nurlina.
Ia menambahkan, Soifera pun bermanfaat sebagai pengganti susu hewani menjadi nabati, memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari, rendah lemak, dan sebagai anti-oksidan.
Menurut Nurlina, ia dan teman-temannya membutuhkan waktu satu bulan untuk menciptakan inovasi produk minuman kesehatan tersebut.
“Penelitiannya memang masih sedehana. Kami masih uji kandungannya sekitar satu bulan. Rencananya, kami akan terus melanjutkan penelitian produk ini karena memang masih perlu banyak uji lagi,” imbuhnya.
Ia pun berencana melakukan uji lanjutan ke badan riset dan standardisasi industri makanan supaya produk yang dibuat itu benar-benar teruji dan diharapkan nantinya bisa dinikmati oleh banyak orang.
Tidak hanya itu, ia mengungkapkan bahwa selama ini kendala yang dihadapinya bersama teman-teman yaitu mengenai pendanaan karena untuk proses ujinya memerlukan dana yang cukup banyak.
Nurlina juga menuturkan alasannya membawa nama komunitas karena kesulitan memperoleh pendanaan, terutama dari masing-masing kampus kelima mahasiswa tersebut.
“Terakhir alhamdulillah setelah audiensi dan bertemu langsung sama Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Kadis Pendidikan Sumut Arsyad Lubis yang sangat menyuport dan mendanai kami,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Berkat Inovasi Minuman Kesehatan, Lima Mahasiswa Universitas di Medan Raih Penghargaan Malaysia, https://medan.tribunnews.com/2019/10/07/berkat-inovasi-minuman-kesehatan-lima-mahasiswa-universitas-di-medan-raih-penghargaan-malaysia.