KOMPAS.com - Sosok ayah punya peran tak kalah penting dalam tumbuh kembang anak tak terkecuali di bidang pendidikan. Keterbatasan ayah dalam waktu karena harus mencari nafkah, sekilas membuat sosok ibu mengambil peran besar untuk mengasuh dan mendidik anak.
Ayah bisa mulai meluangkan waktu untuk menemani tumbuh kembang anak mulai dari balita hingga bersekolah. Ayah juga bisa ikut mulai bermain dengan anak lebih intensif hingga terjun ke kegiatan-kegiatan sekolah yang biasanya didominasi para ibu.
Kompas.com menghubungi Rosliani Verauli, psikolog, untuk berbincang seputar peran ayah dalam pendidikan anak. Ada sejumlah poin mulai dari membantu dalam aspek kognitif hingga pengembangan aspek motorik.
Berikut ringkasan alasan ayah wajib berperan dalam pendidikan anak seperti dirangkum dari wawancara Kompas.com bersama Verawati.
Ayah dalam berperan dalam pengembangan motorik yang bisa dilatih dengan metode permainan. Perempuan yang akrab disapa Vera menyebutkan permainan di awal pertumbuhan anak bisa cocok seperti tipe rough and tumble play.
Baca juga: Hari Ayah Nasional, 3 Peran Ini Jadikan Ayah Pahlawan Keluarga
Ayah bisa memilih permainan yang melibatkan fisik bersama anak. Pendidikan dengan bermain ini bisa merangsang keseimbangan badan si anak.
"Anak bisa lebih berani itu berkaitan dengan lebih percaya diri," ujar Vera.
Peran ayah dalam pendidikan emosional anak juga bisa ditumbuhkan saat berinteraksi bersama. Anak baik laki-laki maupun perempuan bisa belajar tentang gender dari sosok ayah.
"Dinamika anak dan ayah, itu sangat menentukan bagaimana kelak anak menghayati konsep diri, peran gender, dan seksualitas. Inii memberikan model tentang relasi yang sehat pada kemudian hari," kata psikolog lulusan Universitas Indonesia ini.
Anak laki-laki akan belajar tentang maskulinitas dan anak perempuan akan belajar tentang sosok laki-laki yang ideal. Ayah berperan untuk mengajarkan peran gender seperti pertemanan positif dan cara berperilaku terhadap ke lawan jenis.
Ia menambahkan peran ayah dan ibu sangat besar saat anak belajar menghayati cinta dan kasih sayang. Bagi anak perempuan, pemenuhan kasih sayang dari ayah akan menghasilkan relasi secure.
"Anak perempuan bisa menghayati rasa dicintai itu secara positif. Ke depan, perempuan saat dewasa akan belajar untuk membuat relasi positif dengan lawan jenis," tambah Vera.
Ayah berperan sebagai motivator dalam segala aspek kehidupan anak. Menurut Vera, ayah bisa memotivasi anak dengan cara menunjukkan keingintahuan terkait kegiatan sekolah anak.
"Ayah bisa ingin tahu tentang kegiatan anak di sekolah, menemani belajar, mengantarkan anak ke sekolah sehingga anak jadi tahu, bagi ayah pendidikan itu penting. Sikap itu adalah sebuah investasi di kegiatan anak," ujarnya.
Dengan hal kecil yang bisa dilakukan oleh ayah seperti itu, anak akan jadi lebih termotivasi. Selain itu, anak juga tahu kegiatan belajar itu penting.
"Kalau sikap ayah ke anak hangat, anak-anak dilaporkan berperilaku mengganggu lebih sedikit. Jadi lebih disiplin," tambahnya.
Vera mengatakan dalam struktur keluarga yang berjalan dan berfungsi dengan baik, ayah akan berperan sebagai decision maker. Sementara, ibu akan berperan sebagai pelaksana terkait pemenuhan kebutuhan yang bersifat emosional.
"Anak akan belajar dari ayah tentang pemimpin, social skills, nilai-nilai sosial. Yang paling penting itu ya kalau keluarganya sehat," ujar Vera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.