Kampus Merdeka, Program Mahasiswa Mengajar Diharapkan jadi Solusi Kekurangan Guru di Daera 3T

Kompas.com - 22/02/2020, 08:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti ) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan kegiatan Mahasiswa Mengajar diharapkan menjadi solusi kekurangan guru di daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

Kegiatan Mahasiswa Mengajar merupakan bagian dari kebijakan Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi.

"Dengan adanya program mahasiswa mengajar, diharapkan mahasiswa dapat terjun menjadi pengajar di sekolah-sekolah yang kekurangan guru, terutama di daerah 3T," ungkap Nizam dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Kemendikbud Bakal Kucurkan Dana Bantu Mahasiswa Kurang Mampu Ikut Kampus Merdeka

Nizam menjelaskan dalam kegiatan Mahasiswa Mengajar, Kemendikbud akan menyediakan data sekolah-sekolah sasaran di seluruh Indonesia yang kekurangan guru.

Pemerintah daerah dapat mengajukan kebutuhan mahasiswa mengajar di daerahnya (kompetensi mata pelajaran dan jumlahnya). Selanjutnya, mahasiswa mendaftar, mendapatkan pembekalan dan diberangkatkan dengan di bawah bimbingan dosen.

Nizam menyatakan bahwa program ini juga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dari Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) untuk meningkatkan kompetensi mengajarnya.

Mahasiswa juga akan meningkat rasa tanggung jawab dan kepeduliannya bagi pendidikan di daerah 3T. Kegiatan mahasiswa mengajar di sekolah ini akan dihitung sebagai satuan kredit semester (SKS), sehingga mahasiswa tidak dirugikan secara akademik.

Plt.Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti ) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam saat menjadi pembicara Seminar Nasional Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dalam rangka mendukung  kebijakan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar di Auditorium lantai 11 Gedung  Rektorat, Kampus Unesa, Lidah Wetan, Jumat ( 21/2).
Dok. Humas Dikti Plt.Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti ) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nizam saat menjadi pembicara Seminar Nasional Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dalam rangka mendukung kebijakan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar di Auditorium lantai 11 Gedung Rektorat, Kampus Unesa, Lidah Wetan, Jumat ( 21/2).

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unesa Nurhasan mengatakan mendukung program Kebijakan Kampus Merdeka.

Ia mengatakan Unesa adalah salah satu gawang penjaga marwah lembaga penghasil pendidik, maka sivitas akademika yang ada di dalamnya membutuhkan pemahaman terkait kampus merdeka yang merupakan pengembangan dari program merdeka belajar di wilayah pendidikan tinggi.

"Unesa siap mengalami perubahan dan akan bisa berakselerasi serta mampu bisa beradaptasi dengan era revolusi industri 4.0. Kita harus jadi pembelajar sejati, kompetensi semakin lama semakin berubah dan akan kita akan siap dengan perubahan, " tutur Nurhasan.

Baca juga: Perguruan Tinggi Bisa Terapkan Kampus Merdeka Lewat 5 Permendikbud

Program Kampus Merdeka merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan peran pendidikan tinggi sebagai bagian dari solusi permasalahan bangsa.

"Dengan Kebijakan Kampus Merdeka ini diharapkan memberi ruang pada mahasiswa dan perguruan tinggi untuk lebih dekat dengan dunia nyatanya, lebih dekat dengan industri, lebih dekat dengan masyarakat desa, lebih dekat dengan pembangunan, lebih dekat dengan permasalahan nyata di lapangan," ujar Nizam.

Nizam menjadi pembicara Seminar Nasional Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dalam rangka mendukung kebijakan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar di Auditorium lantai 11 Gedung Rektorat, Kampus Unesa, Lidah Wetan, Jumat ( 21/2).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau