"Melarutkan" Pembelajaran Kimia dalam Semangat Merdeka Belajar

Kompas.com - 02/03/2020, 18:10 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

 

KOMPAS.com - Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka menuntut perubahan paradigma pembelajaran dari pola lama berbasis "teacher center" di mana guru atau dosen menjadi pusat menjadi berbasis siswa atau mahasiswa menjadi subyek pembelajaran.

Hal ini perlu menjadi pondasi dalam berbagai bidang disiplin ilmu, termasuk Kimia

Tema ini mengemuka dalam Seminar Nasional "Pembelajaran Kimia di Era Revolusi Industri 4.0" yang diselenggarakan Universitas Terbuka (UT) bersama Himpunan Kimia Indonesia (HKI) Divisi Pendidikan Kimia pada Sabtu (29/2/2020) di Gedung Serbaguna UT, Tangerang Selatan.

Acara yang digelar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Studi Pendidikan Kimia UT ini menghadirkan 39 pemakalah dan diikuti 150 peserta dari 40 perguruan tinggi yang ada di Indonesia.

Baca juga: Di Era Revolusi Industri 4.0, Guru Harus Terus Menyesuaikan Diri

Tantangan kompetensi dan digitalisasi

Rektor UT melalui sambutan yang dibacakan Wakil Rektor Bidang Sistem Informasi dan Kemahasiswaan, Adi Winata menyampaikan setidaknya ada 2 tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0.

"Yang pertama adalah tantangan bagaimana melahirkan lulusan dengan standar kompetensi unggul di bidangnya masing-masing, serta tantangan lain adalah bagaimana mengintergrasikan penguasaan teknologi dalam pembelajaran," ujar Adi.

Menjawab tantangan tersebut, Suyanta, Ketua Divisi Pendidikan Kimia Himpunan Kimia Indonesia (HKI) Suyanta menyampaikan pembelajaran kimia di sekolah maupun perguruan tinggi harus melakukan adaptasi dan transformasi terhadap perubahan.

Suyanta menyampaikan teknologi dapat menjadi solusi terhadap beberapa permasalahan yang selama ini terjadi pembelajaran kimia. Misal, soal mahalnya biaya praktikum laboratorium kimia.

"Dengan IoT (internet of things) dan kecerdasan buatan kini persoalan mahalnya praktikum Kimia bisa dialihkan menggunakan aplikasi berbasis teknologi," jelasnya.

Demikian pula dalam menyampaikan materi, tambahnya, teknologi dapat membantu siswa atau mahasiswa dalam memahami kimia menjadi lebih mudah.

"Dulu tidak mungkin belajar atom dengan melihat atom, tapi kini dengan adanya teknologi siswa dapat melihat langsung atom seperti apa," lanjutnya.

Merdeka Belajar dan kuliah terbuka daring

Prof. Anna Permanasari yang mengangkat tema "Guru Kimia sebagai Penggerak Merdeka Belajar" menekankan pentingnya perubahan cara pandang terhadap esensi pendidikan itu sendiri.

"Pembelajaran harus berorientasi pada kebutuhan siswa itu sendiri. Merdeka Belajar dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk belajar mandiri sesuai dengan kaidah untuk belajar kreatif  dan inovatif menggunakan berbagai media pembelajaran," jelas Prof. Anna.

Sementara itu, Prof. Tian Belawati melalui tema "Pembelajaran Kimia di Era Revolusi Industri 4.0" menyampaikan di era digital saat ini telah tersedia beragam pilihan platform pembelajaran kimia.

Baca juga: Hadapi Revolusi Industri 4.0, STEAM Perlu Dikenalkan Sejak Pendidikan Menengah

"Kuliah terbuka online dapat diakes dalam kerangka meningkatkan kemampuan keterampilan khusus termasuk sertifikasi untuk pengakuan di dunia kerja maupun pendidikan tinggi," ujar Prof. Tian.

Ketua Pelaksana Seminar Nasional Sandra Adji mengharapkan gelaran ini dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan Indonesia khususnya bidang studi Kimia.

"Kehadiran ilmu kimia telah membawa banyak manfaat dalam kehidupan kita. Kami berharap seminar pendidikan kimia ini dapat memberikan kontribusi strategis, tidak hanya bagi pendidik namun juga bagi masyarakat luas," tutup Sandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cek Batas Waktu Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Jalur SNBP, Klik kip-kuliah.kemdiktisaintek.go.id

Cek Batas Waktu Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Jalur SNBP, Klik kip-kuliah.kemdiktisaintek.go.id

Edu
Tingkatkan Akses Pendidikan Berkualitas, Pembangunan Middle School HighScope Bengkulu Resmi Dimulai

Tingkatkan Akses Pendidikan Berkualitas, Pembangunan Middle School HighScope Bengkulu Resmi Dimulai

Edu
Syarat Guru Dapat Tunjangan dari Kemenag meski Ada Efisiensi Anggaran

Syarat Guru Dapat Tunjangan dari Kemenag meski Ada Efisiensi Anggaran

Edu
H-2 Ditutup, Cek 21 Jurusan Kedokteran di PTN Pulau Jawa untuk SNBP 2025

H-2 Ditutup, Cek 21 Jurusan Kedokteran di PTN Pulau Jawa untuk SNBP 2025

Edu
Efisiensi Anggaran, Kemenag Tetap Salurkan Tunjangan Guru Non-PNS

Efisiensi Anggaran, Kemenag Tetap Salurkan Tunjangan Guru Non-PNS

Edu
Beasiswa CMK Foundation, Bisa Kuliah 2 Semester Gratis ke Korea Selatan

Beasiswa CMK Foundation, Bisa Kuliah 2 Semester Gratis ke Korea Selatan

Edu
Malaysia International Scholarship, Kuliah S2-S3 Gratis dan Ada Tunjangan Hidup

Malaysia International Scholarship, Kuliah S2-S3 Gratis dan Ada Tunjangan Hidup

Edu
Kapan Terakhir Finalisasi SNBP 2025?

Kapan Terakhir Finalisasi SNBP 2025?

Edu
Sosok Dede, Guru PJOK yang Ajari Siswa Setrika dan Melipat Baju

Sosok Dede, Guru PJOK yang Ajari Siswa Setrika dan Melipat Baju

Edu
5 Hal Bikin Gagal Lolos Seleksi Administrasi Beasiswa LDPP 2025

5 Hal Bikin Gagal Lolos Seleksi Administrasi Beasiswa LDPP 2025

Edu
Beasiswa LPDP 2025 Tahap 1 Ditutup Besok, Ini Cara Daftar dan Linknya

Beasiswa LPDP 2025 Tahap 1 Ditutup Besok, Ini Cara Daftar dan Linknya

Edu
Unesa Punya 109 Prodi di Jalur SNBP, SNBT dan Mandiri, Ada yang Terakreditasi Internasional

Unesa Punya 109 Prodi di Jalur SNBP, SNBT dan Mandiri, Ada yang Terakreditasi Internasional

Edu
Isi Lengkap Surat Edaran Instruksi Efisiensi Anggaran di Kemdiktisaintek

Isi Lengkap Surat Edaran Instruksi Efisiensi Anggaran di Kemdiktisaintek

Edu
Pegawai Langgar Aturan Efisiensi, Kemdiktisaintek Akan Berikan Sanksi Disiplin

Pegawai Langgar Aturan Efisiensi, Kemdiktisaintek Akan Berikan Sanksi Disiplin

Edu
Efiesiensi Kemdiktisaintek: Rapat Kerja Hybrid, Perjalanan Dinas Diganti Telekonferensi Video

Efiesiensi Kemdiktisaintek: Rapat Kerja Hybrid, Perjalanan Dinas Diganti Telekonferensi Video

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau