KILAS

Soft Skill Jadi Bekal Pustakawan Hadapi Disrupsi Revolusi Industri 4.0

Kompas.com - 16/10/2019, 07:11 WIB
Anissa Dea Widiarini,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Era Revolusi Industri 4.0 saat ini mendorong terjadinya disrupsi di berbagai bidang, termasuk bidang perpustakaan. Di era ini, soft skill menjadi bekal utama untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Pasalnya, revolusi industri 4.0 diprediksi akan menghilangkan 1,5 miliar pekerjaan dan hanya tersisa 2,1 juta pekerjaan di dunia.

“Pekerjaan seperti youtuber, analisis data, dan berbagai pekerjaan yang bersifat kolaboratif akan menjadi pekerjaan yang muncul era digital ini,” ujar Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando.

Karenanya, paradigma pendidikan di Indonesia harus berubah. Tidak hanya mengutamakan kecerdasan kognitif individu, namun juga kemampuan dalam memecahkan masalah kompleks secara kolaboratif.

Baca juga: “Soft Skill”, Modal yang Tak Bisa Ditawar pada Era Disrupsi Digital

"Industri sekarang bukan (hanya) membutuhkan kecerdasan, tetapi complex problem solving. Bagaimana kemampuan Anda memecahkan masalah yang paling kompleks dan Anda tidak bisa melakukan dengan sendiri," ujarnya.

Adapun soft skill yang harus dimiliki di industri masa depan selain complex problem solving adalah social skill, process skill, system skill. Skill terakhir, yaitu cognitive abilities.

Hal itu Syarif paparankan di sela-sela acara Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca Tahun 2019, di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (14/10/2019).

Menurutnya, profesi pustakawan pun tak luput dari ancaman tersebut. Syarif menjelaskan, ada tiga kemampuan utama yang harus dimiliki pustakawan saat ini, yaitu collection management, knowledge management, dan knowledge transfer.

Baca juga: Perpusnas Rampungkan Seleksi Pustakawan Utama, Ini Tugasnya

"Tanpa kemampuan transfer pengetahuan, pustakawan akan ditinggalkan,” ujar Syarif dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (15/10/2019).

Oleh karena itu, pustakawan di era revolusi Industri 4.0 harus selalu belajar agar dapat beradaptasi dan relevan dengan kemajuan teknologi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani mengatakan, bahwa di revolusi industri 4.0 aktivitas belajar bisa memanfaatkan berbagai sumber informasi, tidak hanya melalui buku.

Dia mengatakan, untuk terus belajar dan bersaing dalam penguasaan berbagai skill diperlukan stimulan dan motivasi.

Baca juga: Naikan Anggaran Dispursip Tiap Tahun, Gubernur Kalsel Diapresiasi Perpusnas

"Bagaimanapun juga stimulan, motivasi, ataupun semangat, salah satunya didapatkan dari membaca. Kita ingin hebat, kita harus menguasai informasi, yang salah satunya didapatkan dari membaca," ujar Gani.

Sebagai informasi, pada kesempatan yang sama diselenggarakan juga pembukaan Pekan Perpustakaan dalam rangka hari jadi Sulawesi Selatan ke-350. Selain itu, Kepala Perpustakaan Nasional juga mengukuhkan Liestiaty F. Nurdin sebagai Bunda Baca Daerah Sulawesi Selatan Periode 2018-2023.

Bunda Baca tersebut diharapkan dapat menjadi role model dan menginspirasi dalam membangun sumber daya masyarakat Provinsi Sulawesi Selatan yang inovatif, produktif, kompetitif, inklusif, dan berkarakter. (PERPUSNAS/RADHITYA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Dosen IPB Sebut 7 Makanan Manusia yang Tidak Bisa Dimakan Kucing

Edu
Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Libur Sekolah Total 24 Hari Selama Puasa dan Idul Fitri 2025

Edu
Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Cek Biaya Uang Pangkal Kedoktean Unsoed Jalur Mandiri 2025

Edu
Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Beasiswa S1 Gratis ke Singapura, Dapat Tunjangan Hidup dan Asrama

Edu
Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

Edu
Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Beasiswa JIS untuk Siswa Kelas 8-10, Gratis Biaya Sekolah Sampai Lulus

Edu
Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Ramai Tagar KaburAjaDulu, Cek 10 Beasiswa S1-S3 Gratis ke Luar Negeri Tak Wajib Pulang ke Indonesia

Edu
Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Menteri Mu’ti: ASN Harus Kerja Lebih Cerdas dan Inovatif di Tengah Efisiensi Anggaran

Edu
Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Syarat Nilai Rapor untuk Daftar IPDN dan Jurusannya, Kuliah Gratis Bisa Jadi CPNS

Edu
Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Kemenag: 39.012 Siswa Daftar Madrasah Aliyah Unggulan Tahun 2025

Edu
Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja Pramugara-Pramugari 2025, Lulusan SMA Bisa Daftar

Edu
Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Pendanaan Riset Kampus Swasta, Mendikti Brian Akan Dorong Industri Investasi Riset

Edu
Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Mendikti Brian Sebut Kampus Vokasi Juga Bekali Sains dan Teknologi

Edu
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Edu
Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Kemendikdasmen: Pembelajaran Saat Ramadhan 2025 Jangan Membebani Siswa

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau