Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dies Natalis UNY ke-56: Kearifan Lokal untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi

Kompas.com - 18/05/2020, 19:52 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Negeri Yogyakarta melakukan upacara dies natalis yang ke-56 dengan tema "Kearifan Lokal dan Nasional untuk UNY Unggul" pada Senin (18/5/2020).

Semangat para civitas akademika UNY untuk merayakan dies natalis terus berjalan meskipun dalam keadaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Upacara dies natalis pun berlangsung melalui kanal Youtube dan dapat disaksikan secara umum oleh mahasiswa dan masyarakat.

"Selamat kepada Rektor, civitas akademika atas hari jadi dan deret prestasi yang telah diciptakan UNY," ujar Nizam dalam siaran pers yang diterima Kompas.com

Nizam mendukung prestasi yang terus dikembangkan oleh UNY dalam karya inovasi, teknologi, seni, dan budaya. Tepat dengan tema dies natalis UNY ke-56 yang mengangkat tema keunggulan disertai dengan kearifan lokal.

Nizam menyampaikan berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh mahasiswa di masa yang akan datang.

Terutama disrupsi lapangan pekerjaan yang berubah berdasarkan penelitian McKinsey sehingga perguruan tinggi dituntut menyiapkan kompetensi mahasiswanya sedini mungkin.

Baca juga: Mendikbud Nadiem Hapus UN lewat Merdeka Belajar, Ini Penggantinya

Perguruan tinggi menghadapi tantangannya di zaman modern ini. Menurut Nizam saat ini kita berada dalam kondisi VUCA (Vulnerability, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Sementara, Indonesia saat ini menuju bonus demografinya.

Dengan ini, perguruan tinggi diharapkan mampu mempersiapkan lulusan yang agile, adaptif, luwes, belajar sepanjang hayat dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Agar nantinya bangsa Indonesia berjaya ketika mencapai titik bonus demografinya.

Selain itu, Kemdikbud menerapkan kebijakan Kampus Merdeka untuk menyiapkan bonus demografi Indonesia.

Diantaranya dengan menyiapkan mahasiswa melalui program belajar di luar program studi selama 3 semester. Hal itu merupakan cara untuk membuka ruang belajar mahasiswa pada semesta belajar yang luas dan sumber belajar yang beragam.

"Melalui program Kampus Merdeka akan mengasah hard skill dan soft skill, exponential learning yang sesuai passion dan cita-citanya. Tujuannya menghasilkan lulusan yang lentur, luwes, menghasilkan modal manusia yang unggul, tangguh, relevan, kreatif, dan adaptif, dan menjadi warga dunia produktif yang tidak tercabut dari akar budaya bangsanya," tutur Nizam.

Nizam lanjutkan, UNY memiliki tugas sentral untuk menciptakan generasi pendidik atau guru professional dalam menyiapkan modal manusia Indonesia.

Nizam ceritakan pondasi pendidikan telah ditetapkan oleh Ki Hajar Dewantoro seabad lalu. Ki Hajar Dewantoro menekankan jika muara dari pendidikan yaitu menciptakan insan yang merdeka (self-standing), mandiri, tidak bergantung pada orang lain, dapat mengatur dirinya dan masa depannya sendiri.

Prinsip tersebut yang telah diterjemahkan saat ini oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam tema Merdeka Belajar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau