Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar UNS: Ini Cara Memeriksa Hewan Kurban Berikut Penyembelihannya

Kompas.com - 27/07/2020, 10:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa hari lagi, Idul Adha akan berlangsung. Karena itu, masyarakat harus paham tata cara penyembelihan hewan kurban yang benar. Terlebih dalam masa pandemi Covid-19 ini.

Agar masyarakat paham, Program Studi (Prodi) Peternakan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan webinar tentang edukasi kurban.

Webinar melalui Zoom pada Jumat (24/7/2020) tersebut menghadirkan tiga narsumber. Yakni Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Pertanian Boyolali, drh. Afiany Rifdania, owner CV Izzah farm Sulistyo, M.Si., dan Dosen Peternakan FP UNS, Dr. Adi Magna Patriadi.

Baca juga: Ini Rekomendasi Tata Cara Penyembelihan Kurban dari Peternakan UGM

Menurut drh. Alfiany, pemeriksaan hewan kurban pada masa pandemi umumnya dilakukan dalam bidang kesehatan hewan, yaitu pemeriksaan antemortum dan post mortum.

Tahapan pemeriksaan antemortum dengan protokol kesehatan adalah pemeriksaan kondisi fisik ternak, pemeriksaan tanda-tanda awal penyakit hewan menular, dan pemeriksaan asal ternak.

Fisik ternak yang sehat dapat dilihat dari penampakan fisik seperti:

  • ternak tampak sehat
  • dapat berdiri tegak
  • tubuh tidak kurus
  • muka tidak tampak lesu
  • nafsu makan baik

Beberapa penyakit yang sering dijumpai pada hewan kurban kasus cacingan terutama cacing hati, cacing paramphhistomum, cacing pita, dan cacing gelang.

Penyakit tersebut perlu diwaspadai oleh masyarakat terutama panitia kurban agar dapat mencegah hal yang tidak diinginkan.

"Keempatnya memiliki ciri yang berbeda, cacing hati berbentuk daun, pipih, terdapat dalam saluran di dalam hati serta zoonosis," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi UNS, Minggu (26/7/2020).

Berbeda dengan cacing hati, cacing paramphhistomum bentuknya mirip biji mentimun, berbentuk pipih namun kecil, dan terdapat pada rumen Ruminansia.

Pada cacing pita biasanya terdapat di saluran pencernaan, bentuknya pipih berbulu, terdapat mulut penghisap.

Tak hanya penyakit cacingan, terdapat beberapa penyakit yang sering muncul pada hewan kurban yaitu anthrax, brucellois, dan leptospirosis.

Karena itu, pilih hewan kurban yang sehat. Sebab hewan yang sakit secara fikih termasuk hewan cacat serta memiliki risiko penyakit yang membahayakan kesehatan manusia.

Sementara Sulistyo menjelaskan mengenai edukasi teknik penyembelihan halal. Dalam penyembelihan hewan kurban harus memperhatikan tata cara, alat yang digunakan maupun dari sisi penyembelih.

Dalam proses penyembelihan, ada tiga titik kritis dalam kehalalan hewan, yaitu:

  1. Membaca bacaan tasmiyah atau basmalah
  2. Kemudian memotong tiga saluran yakni esophagus, trakea, dan dua pembuluh darah arteri carotis.
  3. Harus dilakukan dalam 1 kali penyembelihan.

Sedangkan Dr. Adi Magna Patriadi memaparkan mengenai alur pelaksanaan penyembelihan hewan kurban agar menghasilkan daging yang baik.

Aspek yang harus diperhatikan:

  • Pemilihan ternak yang baik
  • Teknik penyembelihan
  • Penanganan dan pengambilan daging
  • Pengepakan dan penyimpanan daging yang harus dilakukan dengan baik.

Baca juga: Simak Tips Berwirausaha di Tengah Pandemi dari Akademisi UNS

"Selain itu, masyarakat juga jangan berkerumun saat penyembelihan dan mematuhui protokol kesehatan Covid-19," jelas Dr. Adi Magna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau