KOMPAS.com - Seperti teman-teman sebayanya, Muhammad Bilal yang kini duduk di kelas 3 SD Sekolah Cikal Serpong juga senang bermain game.
Namun, ada satu hobi yang begitu disukainya, yang nyatanya belum tentu diminati oleh anak-anak lain, yaitu bermain wayang kulit.
Saking senang bermain wayang, Bilal kini dikenal sebagai Dalang Cilik dan sering kali diundang untuk pentas wayang.
Baca juga: CoronART, Cara Murid Kelas 6 Sekolah Cikal Bantu Tenaga Medis Covid-19
Ibu dari Bilal Irawati Budiningsih mengatakan, sejak kecil sang anak memang sudah menyukai kesenian tradisional. Bahkan bercita-cita melestarikan seni tradisional dengan menjadi Dalang.
“Sebetulnya Bilal juga seperti kebanyakan anak-anak lain, suka main lego, playstation, nintendo gitu ya. Tapi, hal yang tidak biasa dia sukai adalah suka bermain wayang kulit. Bilal tertarik sekali sama kesenian tradisional dari kecil. Ia ingin menjadi Dalang,” tuturnya dalam keterangan tertulis Sekolah Cikal yang diterima Kompas.com.
Setiap kali menghabiskan waktu bermain dengan Wayang, lanjut Irawati, hati Bilal menjadi sangat senang.
Bilal mengatakan, ia senang bermain wayang karena bisa membuat jalan cerita dari karakter wayang yang ia mainkan.
Baca juga: Dana KJP Plus Bulan Juli Cair Hari Ini, Berikut Jadwalnya
“Kalau aku bermain wayang itu senang banget. Soalnya aku bisa buat cerita baru, cerita buatan yang seru saat bermain wayang. Aku senang bisa menggerakkan tokoh-tokoh yang aku suka," tutur Bilal.
Salah satu tokoh wayang yang paling Bilal gemari ialah Gatotkaca.
"Tokoh yang paling aku suka itu Gatotkaca, itu karakter yang paling terkenal dan the hero di wayang kulit. Aku kalo main Wayang enggak pakai timer, bisa main 3 jam, 1 jam jadinya seru deh,” imbuhnya.
Bilal mengatakan bahwa selama belajar daring, ia bahkan dibolehkan sambil bermain wayang, dengan catatan tak menggunakan keprak atau alat tabuh dalang.
“Kalo lagi online learning, aku mainnya enggak pake keprak, jadi di-mute dulu,” tutur Bilal.
Irawati menyatakan bahwa ia bersyukur karena pihak sekolah telah mengajarkan bagaimana membuat kesepakatan belajar dan bermain dengan anak.
Baca juga: PGRI Ikut Mundur dari Organisasi Penggerak Kemendikbud, Ini Alasannya
Kebutuhan bermain pada anak, sebenarnya merupakan salah satu cara untuk mengembangkan imajinasi, kreativitas, kemampuan dalam memecahkan masalah dan meningkatkan keterampilan sosial.
Dalam kondisi pembelajaran daring ini, ia mengaku telah menerapkan kesepakatan dengan Bilal demi menyeimbangkan waktu belajar dan bermain wayang.
“Alhamdulillah kita udah diajarin Sekolah Cikal soal membuat kesepakatan & bikin jadwal bersama anak. Jadi aman,” ucapnya.
Sebagai orangtua, Irawati menyampaikan harapan terbesarnya dengan hobi dan cita-cita yang dimiliki oleh Bilal.
“Kita berharap, Bilal bisa memanfaatkan talentanya ini untuk kebaikan. Kami akan lebih bersyukur lagi apabila talenta ini bisa mengajak orang untuk sama-sama berbuat baik dan melalui media ini (wayang) harapannya juga bisa menjembatani komunikasi berbagai strata sosial,” jelasnya.
Selamat Hari Anak Nasional untuk Bilal dan anak-anak Indonesia lainnya, semoga setiap cita-cita dan hak anak selalu terjaga baik dalam belajar dan bermain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.