Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Alumni ITS Ini Beberkan Cara Menggaet Investor untuk Startup

Kompas.com - 10/01/2021, 16:28 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi pelaku startup yang baru memulai, pendanaan yang besar merupakan impian besar yang mampu membantu pelaku usaha memperbesar startup yang dibangun. Termasuk, bagi mahasiswa di perguruan tinggi yang ingin memulai usaha startup.

Namun dalam praktiknya, memikat investor untuk menanam modal tidaklah semudah menghabiskan modal usaha. Tentu perlu usaha dan trik memikat para investor untuk melakukan kerja sama besar.

Chief Executive Officer (CEO) IPOS, Mochamad Tibiyani, sekaligus alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjabarkan kiat-kiat menjaring investor.

Ia mengatakan, diperlukan beberapa kiat supaya berhasil mendapatkan kucuran dana dari investor. Cak Tibi, sapaannya, mengatakan jika alasan membangun sebuah startup hanya karena membutuhkan uang, investor tidak akan tertarik.

"Oleh karena itu, buatlah kemanfaatan untuk sekitar," ungkap Cak Tibi dilansir dari laman Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Sabtu (9/1/2021).

Ia mengungkapkan, saat suatu bisnis sudah berjalan, proses mencari investor akan lebih mudah. Oleh sebab itu, ia menyarankan perlunya mencari partner strategis yang memiliki produk yang beririsan dengan milik kita.

"Jadi nanti capaiannya adalah jaringan yang lebih luas," tambahnya dalam webinar yang digelar Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi (DIKST) ITS.

Baca juga: Tips Jadi Siswapreneur ala Drama Korea Start-Up

Bagi pemula, Cak Tibi menyarankan untuk mencari investor dengan diawali pengajuan proposal. Kemudian, dilanjutkan dengan presentasi yang menarik, menjelaskan risiko usaha, serta membuat strategi usaha.

Selain itu, startup juga perlu membuat laporan keuangan, daftar calon investor, dan sebagainya. "Hal tersebut lantaran kepercayaan perusahaanlah yang dapat menjadi kunci ketertarikan berinvestasi," ujarnya.

Namun sebelum itu, para pelaku startup harus tahu manners saat berjumpa dengan investor. Cukup mudah, Cak Tibi menekankan pentingnya pergaulan dalam menemukan investor tersebut. Menurutnya, lima orang terdekatlah yang akan mempengaruhi kehidupan para pelaku startup.

"Saya dulu aliran nongkrong, ngopi, tapi di negara sebelah (Singapura, red) yang enaknya suku bunga rendah untuk menabung," ungkapnya.

Jika sudah bertemu dengan investor yang dinilai sesuai, ia mengatakan langkah selanjutnya tinggal melakukan negosiasi. Namun kemampuan bernegosiasi harus kreatif dan perlu dicermati. Dalam hal ini, persiapkan segala hal yang berkenaan dengan apa yang akan ditawarkan kepada para investor.

"Setiap jenis investor umpannya berbeda, pendekatannya berbeda, yang tetap adalah value proportion-nya," tuturnya.

Baca juga: 6 Ide Nyambi Bisnis bagi Mahasiswa, Mana Pilihanmu?

Bila ditinjau dari sudut pandang investor, Direktur Utama PT Wirani Sons, yang juga alumus ITS Made Suryadana yang ikut memberikan materi menganggap jika berinvestasi pada startup adalah sebuah tantangan.

Pasalnya, selain memiliki risiko tinggi, juga dibarengi dengan pengembalian yang tinggi pula. Maka dari itu, investor lebih suka mengenal terlebih dahulu profil pendiri startup secara personal. "Kalau tertarik dan sudah bergaul, akan membuat investor lebih percaya," kata Made.

Namun sejauh ini, Made menyayangkan karena ada banyak pelaku startup yang justru gagal setelah memperoleh investasi. Menurutnya, mereka mudah teralihkan dengan hal baru, sehingga dana yang yang sudah diberikan tidak dimanfaatkan dengan baik.

"Saya harap, bagi siapapun yang ingin mendirikan startup untuk lebih bersungguh-sungguh dalam membangun bisnisnya," ucap alumnus Teknik Elektro ITS ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau